PANGKEP, suararembang.com - Hilangnya kapal ambulans laut milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di perairan Selat Makassar sejak Senin, 13 Oktober 2025, masih menjadi misteri.
Kapal yang mengangkut tiga warga Pulau Tinggalungan itu hingga kini belum ditemukan, sementara tim SAR gabungan terus melakukan pencarian intensif.
Baca Juga: 9 Hari Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Basarnas Resmi Tutup Pencarian, Korban Meninggal Dunia 67 Orang
Berikut sejumlah fakta penting yang berhasil dihimpun terkait peristiwa hilangnya kapal tersebut:
1. Hilang Kontak Saat Berlayar Menuju Pulau Dewakkang
Kapal ambulans laut itu berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang, Kabupaten Pangkep, dengan jarak tempuh normal sekitar delapan jam. Namun hingga Rabu 15 Oktober 2025, kapal tersebut belum juga tiba di tujuan.
Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, mengonfirmasi bahwa kapal dinyatakan hilang kontak (lost contact) di wilayah Selat Makassar.
“Berangkat sejak Senin, hingga saat ini belum tiba juga, sehingga dinyatakan lost contact atau hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep,” ujar Arif dalam keterangan persnya, Rabu 15 Oktober 2025.
2. 3 Warga Pulau Tinggalungan Jadi Penumpang
Kapal tersebut mengangkut tiga warga Pulau Tinggalungan yang diketahui bernama Muh. Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60).
Ketiganya dikabarkan dalam perjalanan menuju Pulau Dewakkang menggunakan kapal ambulans yang baru saja selesai dibuat.
3. Kapal Baru Milik Pemprov Sulsel
Kapal ambulans laut yang hilang kontak itu merupakan unit baru milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kapal tersebut sedang dalam perjalanan untuk diserahkan kepada masyarakat Pulau Dewakkang, bagian dari gugusan Kepulauan Kalukalukuang, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep.
“Hingga saat ini tim rescue KPP Makassar bersama potensi SAR masih terus melakukan pencarian terhadap keberadaan kapal ambulans tersebut,” ungkap Arif.
4. Pencarian Libatkan Banyak Unsur SAR
Upaya pencarian dilakukan menggunakan KN SAR Kamajaya 104, dengan dukungan anak buah kapal serta berbagai unsur potensi SAR.
Tim gabungan berangkat dari Posko Makassar sekitar pukul 11.00 WITA, menempuh jarak sekitar 100 nautical mile (NM) dengan kecepatan 12 knot. Perjalanan menuju lokasi pencarian memakan waktu delapan jam.