DENPASAR, suararembang.com - Insiden yang melibatkan restoran Ta Wan kembali mengundang sorotan. Seorang pelanggan dikabarkan tanpa sadar minum cairan pembersih yang disajikan layaknya air mineral.
Manajemen Ta Wan akhirnya angkat suara dan memberikan klarifikasi resmi tentang kasus ini.
Baca Juga: Kronologi Dugaan Insiden Pangan di SMAN 1 Yogyakarta: 426 Siswa Terdampak, BGN Turun Tangan
Dalam keterangannya, restoran menyebut bahwa kejadian terjadi di cabang mereka di Mall Level 21, Denpasar, Bali pada Kamis, 6 November 2025.
Korban, seorang ibu muda bernama Ni Putu Oka Rafintha Dewi datang bersama bayinya dan memesan air mineral. Namun yang terjadi, ia justru menerima botol berisi cairan pembersih.
Manajemen Ta Wan menyampaikan permohonan maaf terbuka melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa insiden ini “merupakan pelanggaran prosedur kerja dan tindakan tidak patut dari salah satu karyawan”.
Kronologi singkat
Seorang karyawan Ta Wan memindahkan cairan pembersih dari kemasan asli ke dalam botol air mineral kosong untuk keperluan pribadi.
Botol tersebut kemudian disimpan di area bar minuman dan terlupakan.
Saat pergantian shift, karyawan selanjutnya tidak mengetahui isi sebenarnya botol itu dan menganggapnya sebagai air mineral layak sajian. Botol tersebut akhirnya tersaji kepada pelanggan.
Tindakan manajemen
Manajemen Ta Wan mengumumkan bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi tegas terhadap karyawan yang terlibat.
Selain itu, mereka menyatakan akan memperketat prosedur keamanan pangan, melakukan audit internal di seluruh cabang, dan melaksanakan pelatihan ulang bagi seluruh karyawan.
Mereka juga menyampaikan bahwa telah menghubungi korban untuk memastikan hak-haknya terpenuhi.
Implikasi dan pesan bagi industri
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa keamanan pangan dan tata kelola operasional di restoran harus dijaga secara konsisten.
Hanya satu celah prosedural saja bisa mengakibatkan insiden yang merusak kepercayaan pelanggan dan reputasi brand.