CILACAP, suararembang.com - Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying tidak hanya mengandalkan personel manusia. Sebanyak 19 anjing pelacak diterjunkan demi mempercepat pencarian di tiga dusun terdampak.
Anjing pelacak ini berasal dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan beberapa polres di Jawa Tengah. Mayoritas merupakan ras Belgian Malinois dan German Shepherd. Jenis ini dikenal memiliki kemampuan penciuman kuat untuk operasi SAR cardaver.
Baca Juga: Delapan Jenazah Ditemukan di Hari Ketiga Operasi Longsor Cilacap
Salah satu unit K9 bernama Buddy, anjing German Shepherd dari Polres Temanggung, hari ini menemukan empat titik yang diduga terdapat korban. Buddy bekerja bersama Jack D, anjing K9 milik Polres Cilacap.
Keberadaan unit K9 sangat membantu penyisiran sektor yang sulit dijangkau alat berat.
Setiap temuan titik oleh anjing pelacak langsung ditindaklanjuti oleh tim SAR di sektor terkait.
Meski sumber daya telah diperkuat, cuaca menjadi kendala utama dalam operasi tanggap darurat longsor.
Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Kecamatan Majenang diprediksi mengalami hujan intensitas sedang hingga tinggi hingga Minggu (16/11).
Hujan dapat memperlambat proses pencarian karena kondisi tanah labil. Air hujan juga dapat menambah beban timbunan material sehingga memicu longsor susulan.
Beruntung, sejak pagi hingga sore hari Sabtu (15/11), hujan tidak turun meskipun langit mendung. Kondisi ini membuat operasi berjalan lancar hingga ditutup pukul 16.00 WIB.
BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, Ph.D., meminta seluruh tim tetap waspada terhadap perubahan cuaca di lokasi bencana.
Ia menegaskan pentingnya koordinasi cepat antar unsur Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan dalam setiap sektor kerja.
Dengan waktu yang terbatas dan risiko cuaca buruk, sinergi menjadi kunci keberhasilan operasi pencarian.
***