“Semasa hidupnya, Rugaiya dikenal sebagai sosok sederhana, keibuan, dan selalu mendampingi perjalanan karier suaminya," tutur Wiranto.
"Keluarga berharap masyarakat turut mendoakan agar seluruh amal baik almarhumah diterima dan segala khilafnya diampuni,” tutupnya.
Perjalanan Terakhir dari Bandung ke Jakarta hingga Solo
Rugaiya Usman, lahir 5 Desember 1956, wafat di Bandung pada Minggu, 16 November 2025, pukul 15.55 WIB setelah mengalami penurunan kesehatan dan menjalani perawatan di RSPAD serta terapi lanjutan di Bandung.
Jenazah kemudian dibawa ke Jakarta dan disemayamkan di rumah duka di Bambu Apus, Jakarta Timur, sebelum diberangkatkan menuju Solo untuk dimakamkan.
Pada malam sebelumnya, saat prosesi di rumah duka, Wiranto mengungkap momen terakhir istrinya. Ia menyebut almarhumah sempat merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 tahun.
Gibran Rakabuming Ikut Antar ke Pesawat
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka hadir di Base Ops Halim Perdanakusuma.
Terlihat, pada Senin, 17 November 2025 pukul 07.00 WIB untuk mengantar keberangkatan jenazah.
Dengan mengenakan batik lengan panjang dan peci hitam, Gibran langsung masuk ke pesawat dan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Wiranto.
Kiprah Sosial dan Lingkungan Rugaiya Usman
Semasa hidupnya, Rugaiya dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan keibuan.
Ia setia mendampingi perjalanan karier sang suami sejak menikah pada 1975. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai tiga anak.
Di sisi lain, peran Rugaiya tidak berhenti sebagai ibu dan pendamping pejabat negara.
Diketahui, ia sering aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di sejumlah daerah seperti Gorontalo dan Manado.
Istri Wiranto itu bahkan pernah turun langsung menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.
Pada 2019, dalam OASE Kabinet Kerja, Uga dipercaya menjadi Ketua Program Kerja Bidang Lingkungan Hijau.