Wapres RI itu menilai, Afrika Selatan adalah mitra strategis sekaligus pintu gerbang bagi ekspansi Indonesia ke pasar Afrika.
"Indonesia, menawarkan sumber daya manusia, kapasitas industri, teknologi, hingga jaringan manufaktur yang dapat diakses oleh mitra di Afrika," tutur Gibran.
Apresiasi MoU dan Optimisme Masa Depan
Pada kesempatan yang sama, Gibran mengapresiasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait industri strategis.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia siap memperkuat kolaborasi dengan Afrika sebagai mitra masa depan.
"Kami terbuka untuk membantu Anda semua karena Afrika adalah benua yang akan menentukan masa depan," tutur Gibran.
"Afrika berkembang sangat pesat dan penuh potensi. Afrika adalah masa depan dan Indonesia ingin membangun masa depan itu bersama Afrika," sambungnya.
Kebijakan Bebas Visa RI dan Afrika Selatan
Di sisi lain, Gibran juga menyoroti penguatan hubungan RI dengan Afrika Selatan.
Wapres RI mengatakan, kebijakan bebas visa sebagai hasil konkret pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Afrika Selatan, Matamela Cyril Ramaphosa di Jakarta pada Oktober 2025 lalu.
"Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara," terang Gibran.
"Kedua Presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa," tambahnya.
Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah dari para pengusaha di Afrika Selatan.
Prabowo Dorong Implementasi Bebas Visa
Sebelumnya, Presiden Prabowo pernah menyampaikan dalam pernyataan pers bersama Presiden Ramaphosa pada Oktober 2025 lalu.
Saat itu, Prabowo sempat menegaskan pentingnya mempercepat implementasi berbagai perjanjian kerja sama dengan Afrika Selatan.
"Kami juga berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat di bidang pengaturan antarmasyarakat, misalnya, pengaturan bebas visa bersama," tutur Prabowo di Istana Negara, Jakarta, pada Oktober 2025 lalu.***