JAKARTA, suararembang.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan tanggapan terkait tudingan lambannya penanganan bencana banjir di Sumatera. Bencana ini melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Politikus yang juga menjabat Ketua Umum PAN itu menyebut kondisi geografis sebagai penyebab utamanya. Akses dan jarak antara pemerintah pusat dengan tiga provinsi tersebut menjadi kendala.
Baca Juga: Tiba di Aceh: KRI SSA-378 TNI AL Distribusikan 10 Ton Bantuan ke 5 Desa Terisolir Pascabencana
Menurut Zulhas, distribusi bantuan melalui jalur laut atau udara memerlukan waktu. Hal ini juga berpengaruh pada kuota bantuan yang dapat diberikan.
Beda Penanganan Bencana di Sumatera dan Jawa
Zulhas mengakui bahwa jarak dan kondisi geografis memang mempengaruhi kecepatan penanganan bencana.
“Memang Aceh, Sumatera Utara kan jalannya banyak yang putus, itu harus melalui udara,” kata Zulhas. Ia menyampaikan hal ini dalam tayangan podcast di kanal YouTube Denny Sumargo.
Jika melalui laut, waktu tempuh akan menjadi lama. Kondisi inilah yang mungkin dikesankan publik sebagai penanganan yang lambat.
Ia membandingkan dengan Pulau Jawa, yang secara geografis lebih mudah diakses melalui darat. Karena akses darat yang mudah, penanganan bencana di Pulau Jawa terkesan cepat.
“Aceh terus ke Sumatera Utara, itu ada gunung, ada Bukit Barisan yang kita nggak mudah untuk tembusnya,” tambah Zulhas.
Perubahan Iklim dan Perintah Langsung Presiden
Zulhas menyebut bahwa saat ini merupakan periode siklon tropis yang harus diwaspadai. Dampaknya bahkan meluas ke Indochina, termasuk Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Meskipun demikian, Indonesia mengalami kondisi yang paling ekstrem.
“Tentu alam, bencana alam itu ada kerusakan alam menyebabkan tambah parah itu harus kita akui,” terangnya. “Nggak bisa kita salahin alam, karena ada perbuatan kita yang menyebabkan lebih parah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Zulhas menyatakan ada perintah langsung dari Presiden Prabowo.