suararembang.com – TNI Angkatan Udara (TNI AU) secara resmi menegaskan bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat dalam insiden penembakan di rest area kilometer 45 Tol Jakarta-Merak.
Pernyataan ini disampaikan melalui akun resmi TNI AU pada Jumat malam, 3 Januari 2025, sebagai respons atas pemberitaan yang mengaitkan oknum TNI AU dengan kejadian tersebut.
Menurut TNI AU, penyelidikan mendalam telah dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau) serta Polisi Militer TNI AU (Pomau).
Selain itu, koordinasi dengan Reskrim Polresta Tangerang juga dilakukan. Hasil dari seluruh proses tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden penembakan yang terjadi di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak.
"TNI AU tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang," demikian pernyataan resmi TNI AU.
Mereka juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Dengan adanya klarifikasi ini, TNI AU berharap tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.
Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto menyatakan bahwa pelaku penembakan di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak merupakan oknum anggota TNI dan telah ditangkap.
"Pelaku sudah diamankan di Puspomal," kata Yusri kepada wartawan pada Jumat, 3 Januari 2025.
Namun, Yusri tidak menjelaskan secara rinci identitas pelaku maupun kronologi penangkapan tersebut. Informasi lebih lanjut mengenai motif penembakan juga belum disampaikan.
Insiden penembakan ini terjadi pada Kamis dini hari, 2 Januari 2025, di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dua orang menjadi korban dalam kejadian ini, yaitu IAR dan RAB. Salah satu korban, yang diketahui sebagai pemilik usaha rental mobil, meninggal dunia setelah terkena tembakan di bagian dada.
Kasus ini menarik perhatian publik, terutama setelah munculnya dugaan keterlibatan oknum TNI dalam insiden tersebut. Namun, dengan klarifikasi resmi dari TNI AU, diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang tidak berdasar.
TNI AU menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak berwenang.