suararembang.com - Kebakaran hutan dahsyat melanda Los Angeles pada Rabu, 8 Januari 2025, mengakibatkan langit kota tersebut gelap gulita tertutup asap tebal.
Bencana ini menewaskan sedikitnya lima orang dan menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan, memaksa lebih dari 100.000 penduduk untuk mengungsi.
Kebakaran ini dianggap sebagai salah satu badai api terparah dalam sejarah Los Angeles. Api melahap puluhan ribu hektar lahan, termasuk kawasan perumahan mewah di Pacific Palisades.
Baca Juga: Karen Bass, Wali Kota Los Angeles Bikin Geram Warganya Malah Pergi ke Ghana Saat Terjadi Kebakaran*
Angin kencang dengan kecepatan hingga 159 km/jam mempercepat penyebaran api, membuat upaya pemadaman semakin sulit.
Dampak terhadap Kualitas Udara dan Kesehatan
Asap tebal dari kebakaran ini menyebabkan polusi udara yang berbahaya, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit paru atau jantung.
Dr. Puneet Gupta dari Los Angeles County Fire Department menyatakan bahwa asap kebakaran dapat memicu serangan jantung, memperburuk asma, dan mengandung zat beracun seperti sianida.
Permintaan air yang tinggi untuk memadamkan api menyebabkan beberapa hidran kehabisan air, terutama di daerah perbukitan Pacific Palisades.
Janisse Quinones, CEO Departemen Air dan Tenaga Los Angeles, menyatakan bahwa sistem air perkotaan didorong hingga batas maksimal, menghambat upaya pemadaman.
Kawasan Pacific Palisades, yang dikenal sebagai tempat tinggal banyak selebriti, mengalami kerusakan parah.
Rumah-rumah mewah dengan pemandangan laut yang spektakuler hangus terbakar. Beberapa selebriti seperti Jamie Lee Curtis, Mandy Moore, dan Mark Hamill terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Upaya Penanggulangan dan Evakuasi
Lebih dari 1.500 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di berbagai lokasi.
Namun, angin kencang dan kelembapan rendah memperparah situasi.