Dadan mengapresiasi langkah cepat petugas di lapangan yang segera menyadari masalah pada makanan ayam crispy tersebut.
"Alhamdulillah sudah teratasi, karena pada saat dibagikan petugas kami segera menyadari bahwa ada hal yang kurang beres dengan makanan ayam crispy-nya," ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, sisa makanan sebanyak 2.400 porsi langsung ditarik dan diganti dengan telur agar program tetap berjalan tanpa mengurangi asupan gizi anak-anak.
"Sisa yang 2.400-nya segera ditarik, digantikan dengan telur," tambah Dadan.
Ia memastikan kondisi siswa yang terdampak telah membaik dan kembali bersekolah seperti biasa.
"Hari ini mereka sudah sekolah lagi dan diberikan pelayanan makan, serta didampingi oleh petugas Puskesmas makan di sekolah dan normal," jelasnya.
Komitmen Perbaikan Program
Dadan memastikan insiden ini tidak akan menghentikan program MBG. Peningkatan kualitas teknis terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memanggilnya untuk mengevaluasi keseluruhan program.
"Kami dipanggil untuk membicarakan masalah program makan bergizi gratis. Akan kami laporkan," ujar Dadan.
Insiden ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan keamanan dan kualitas program MBG demi keberlanjutan asupan gizi bagi anak-anak di Indonesia.**