berita-terkini

Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Menu MBG, Badan Gizi Nasional: Semuanya Tergantung Daerahnya

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:30 WIB
Serangga masuk dalam ide menu MBG (Instragram.com/badangizinasional.ri)

Potensi pangan daerah bisa diakomodir lewat menu dalam program MBG

Ia mengembalikan menu pada Makan Gratis Bergizi ini sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah.

“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” ujarnya,” ujarnya.

“Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” imbuhnya.

“Sama juga dengan karbohidrat, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung meskipun nasi mungkin diberikan juga,” kata Dadan.

“Tapi di daerah-daerah yang memang tidak terbiasa makan jagung, ya makan nasi,” ujar Dadan lagi.

Ia kemudian memberi contoh tentang daerah yang tidak terbiasa makan nasi sebagai sumber karbohidratnya.

Daerah yang bisa mendapatkan karbohidrat dari singkong atau pisang rebus bisa diganti dengan yang biasa mereka konsumsi tersebut.

“Misalnya di Halmahera Barat, orang biasa makan singkong dan pisang rebus, itu kan karbohidrat, ya,” kata Dadan.

“Itu contoh bagaimana keragaman pangan itu bisa diakomodir dalam program makan bergizi ini,” imbuhnya.

Program MBG ini sejak awal memiliki target 15 juta anak-anak Indonesia mendapatkan makanan yang bergizi pada September 2025 nanti.

Saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta pada Rabu, 22 Januari 2025 lalu, Presiden Prabowo mengungkapkan target MBG.

“Untuk Januari sampai April 2025 program ini sasarannya adalah 3 juta anak,” kata Presiden Prabowo.

“Bulan April sampai Agustus 2025 akan menuju 6 juta anak, September kita harapkan 15 juta anak,” imbuhnya.

“Dan akhir 2025 target kita adalah semua anak-anak Indonesia bisa dapat makan bergizi,” pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB