suararembang.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, mengusulkan agar sepeda motor gede (moge) dapat melintas di jalan tol.
Usulan ini disampaikan saat rapat bersama Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kakorlantas Polri, serta pejabat lainnya pada Sabtu, 25 Januari 2025.
"Ini hanya masukan, terutama untuk motor gede atau moge," ujar Andi dalam siaran YouTube TVR Parlemen.
Ia juga mempertanyakan kebijakan yang melarang moge melintas di tol. "Kalau saya tidak salah, hanya di Indonesia moge tidak diizinkan masuk jalan tol," tambahnya.
Andi mengusulkan agar moge bisa masuk jalan tol dengan mekanisme berlangganan. Menurutnya, ini bisa menjadi peluang pendapatan bagi pengelola jalan tol.
"Ini pangsa pasar, terutama bagi pengusaha jalan tol. Dengan catatan, ada regulasi yang mengatur," ungkapnya.
Aturan Penggunaan Jalan Tol di Indonesia
Sesuai Pasal 38 Ayat 1 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005, jalan tol hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau lebih.
Namun, revisi PP Nomor 44 Tahun 2009 menambahkan ayat yang memungkinkan motor melintas di jalan tol jika tersedia jalur khusus yang terpisah dari kendaraan roda empat.
Saat ini, satu-satunya jalan tol di Indonesia dengan jalur khusus motor adalah Tol Bali-Mandara.
Tol Bali-Mandara: Satu-Satunya Tol dengan Jalur Motor
Tol Bali-Mandara di Pulau Dewata memiliki jalur khusus bagi pengendara motor yang secara fisik terpisah dari jalur mobil.
Jalur ini juga dilengkapi alat pengukur kecepatan angin untuk menjaga keselamatan pengendara motor.
Jika kecepatan angin mencapai 40 km/jam atau lebih, tol akan ditutup sementara untuk motor.
Tol ini menjadi contoh infrastruktur yang memperhatikan kebutuhan pengendara roda dua, mengingat populasi motor yang sangat besar di Indonesia.
Dengan regulasi yang tepat, usulan moge masuk tol bisa saja diterapkan di masa depan.