suararembang.com - Tragedi melanda Alaska pada Kamis, 6 Februari 2025, ketika sebuah pesawat Bering Air jenis Cessna Caravan jatuh, menewaskan seluruh penumpang dan pilot.
Pesawat tersebut lepas landas dari Unalakleet menuju Nome, namun hilang kontak sekitar 40 menit setelah keberangkatan.
Puing-puing pesawat ditemukan di atas es laut, sekitar 55 kilometer tenggara Nome.
Baca Juga: Berita Terkini Pesawat Bering Air yang Hilang, Ditemukan Jatuh di Alaska AS
Pesawat yang membawa sembilan penumpang dan satu pilot ini dilaporkan hilang setelah terlambat tiba di tujuan.
Menurut laporan, pilot sempat memberi tahu pengendali lalu lintas udara bahwa ia akan menunggu landasan pacu dibersihkan sebelum mendarat.
Namun, pesawat tersebut tiba-tiba kehilangan ketinggian dan menghilang dari radar.
Tim pencarian dan penyelamatan, termasuk Garda Pantai Amerika Serikat dan relawan setempat, segera dikerahkan untuk mencari pesawat yang hilang.
Baca Juga: Kabar Terkini Pesawat Bering Air Hilang 38 Menit Setelah Lepas Landas
Puing-puing pesawat ditemukan di atas es laut, dengan tiga jasad ditemukan di dalamnya.
Tujuh korban lainnya diyakini masih berada di dalam bangkai pesawat, namun sulit dijangkau karena kondisi pesawat dan lingkungan sekitar.
Pada saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah tersebut dilaporkan buruk, dengan suhu mencapai minus delapan derajat Celsius, disertai salju ringan dan kabut.
Kondisi ini menyulitkan upaya pencarian dan penyelamatan.
Gubernur Alaska, Mike Dunleavy, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui media sosial.