Senin, 22 Desember 2025

IHSG Naik 5,5 Persen Usai Trump Tunda Tarif Impor, Bursa Asia Ikut Menguat

Photo Author
- Kamis, 10 April 2025 | 18:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)

JAKARTA, suararembang.com - IHSG mencatat lonjakan signifikan pada Kamis pagi, 10 April 2025, usai kebijakan terbaru Presiden AS Donald Trump.

Pada pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 5,5 persen atau 331,058 poin, menembus level 6.229.

Kenaikan ini sudah terlihat sejak pra-pembukaan perdagangan. IHSG saat itu naik 302 poin atau 5,07 persen ke level 5.986,650. Indeks LQ45 juga bergerak di zona hijau dengan kenaikan 44,7 poin atau 6,69 persen ke posisi 714.

Baca Juga: Pergerakan Terkini IHSG: Tren Penurunan dan Analisis Pasar

Kebangkitan IHSG terjadi setelah kabar dari Amerika Serikat mengenai kebijakan tarif impor. Presiden Donald Trump menunda penerapan tarif impor Jilid II yang semula dijadwalkan berlaku pada 9 April 2025. Penundaan ini berlaku selama 90 hari dan mencakup 75 negara, kecuali China.

Meski begitu, Trump tetap memberlakukan tarif impor minimum sebesar 10 persen. Termasuk kepada Indonesia yang sebelumnya dikenai tarif hingga 32 persen.

"Karena negara-negara itu tidak menyerang balik AS," ujar Trump dikutip dari akun Truth Social miliknya, Kamis pagi.

Baca Juga: IHSG Anjlok Menjelang Pengumuman Struktur Pengurus Danantara

Trump menambahkan bahwa selama masa penundaan ini, tarif resiprokal juga diturunkan menjadi 10 persen.

Kebijakan tersebut berdampak positif terhadap sentimen pasar. Bursa saham Asia pun ikut menguat. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 8,06 persen ke level 34.401,18.

Indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 3,17 persen ke 20.921,519. Sementara indeks SSE Composite di China menguat 1,42 persen ke 3.597,860.

Penguatan bursa Asia mencerminkan optimisme pasar terhadap stabilitas hubungan dagang global. Investor menilai penundaan tarif ini memberi ruang negosiasi dan mengurangi ketegangan geopolitik.

Kenaikan IHSG menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar di tengah ketidakpastian global. **

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X