Senin, 22 Desember 2025

Dianggap Tak Seperti Biasanya, Bahlil Soroti Kehadiran Prabowo di Peresmian Groundbreaking Proyek Baterai Listrik Terintegrasi

Photo Author
- Senin, 30 Juni 2025 | 09:11 WIB
Momen Presiden Prabowo saat memberi sambutan di acara peresmian groundbreaking proyek baterai listrik di Karawang, Minggu, 29 Juni 2025. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Momen Presiden Prabowo saat memberi sambutan di acara peresmian groundbreaking proyek baterai listrik di Karawang, Minggu, 29 Juni 2025. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

SUARAREMBANG.COMGroundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL diresmikan oleh Presiden Prabowo.

Peresmian dilakukan dalam acara yang digelar di Kawasan Artha Industrial Hills, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Minggu, 29 Juni 2025.

Baca Juga: Mengaku Tak Punya Wewenang soal Lapangan Kerja Dalam Negeri, Menteri Karding Beberkan Dua Tugasnya Terkait Loker Luar Negeri dari Prabowo

Dalam acara tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dan laporan mengenai jalannya proyek tersebut.

Ia juga menyoroti kehadiran Presiden Prabowo di acara tersebut.

“Kami tahu dalam berbagai arahan bahwa Presiden biasanya tidak mau hadir di acara kalau cuma groundbreaking, biasanya itu meresmikan yang sudah jadi,” ujar Bahlil dari atas podium acara tersebut pada Minggu, 29 Juni 2025.

Baca Juga: Seskab Teddy Ungkap Presiden Prabowo Langsung Gelar Ratas Usai Terima Kunjungan PM Malaysia, Beberkan Beberapa Isu yang Dibahas

Bahlil lantas mengatakan kehadiran Prabowo ini juga menjadi pemantik semangat untuk para satgas.

“Mohon maaf Pak, untuk kali ini, kami memohon kiranya untuk Bapak datang untuk memberikan semangat pada Satgas Hilirisasi, Pak,” kata Bahlil.

“Jadi, kehadiran Bapak sangat kami ucapkan terima kasih sekali lagi, Bapak Presiden,” imbuhnya.

Di momen yang sama, Bahlil juga mengatakan bahwa arahan dari Prabowo membuat proyek ini akhirnya bisa berjalan.

Ia membeberkan bahwa proyek dengan total nilai investasi mencapai Rp95,43 triliun itu sempat berhenti 3 tahun karena tidak ada keputusan jelasnya.

“Proyek ini Pak, kami sudah kerjakan 4 tahun, saya sama Pak Erick, sama Pak Tiko kemudian Danantara, ini negosiasinya Pak, alot,” terang Bahlil.

“Masa mengambang (proyek) itu 3 tahun lebih tidak ada keputusan, berkat arahan dari Bapak Presiden, dalam ratas kita bulan April, arahan tegas memutuskan untuk segera dijalankan,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X