Minggu, 21 Desember 2025

Dorong IKM Otomotif Masuk Rantai Pasok Global, Kemenperin Andalkan Material Center Purbalingga

Photo Author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 14:30 WIB
Foto Ilustrasi - Kemenperin berkomitmen memperkuat IKM otomotif lewat Material Center Purbalingga. (Unsplash/lennykuhne)
Foto Ilustrasi - Kemenperin berkomitmen memperkuat IKM otomotif lewat Material Center Purbalingga. (Unsplash/lennykuhne)

JAKARTA, suararembang.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif agar lebih mudah menembus pasar global.

Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah membangun Material Center di Purbalingga, Jawa Tengah, sebagai pusat penyediaan bahan baku logam dengan harga kompetitif dan kualitas terjamin.

Baca Juga: Menilik Pasar Otomotif Juni 2025: Whole Sales Melemah, Mobil China Pelan-Pelan Mencuri Pasar

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ketersediaan bahan baku yang berstandar industri menjadi kunci bagi IKM untuk berkembang.

"Melalui upaya strategis ini, kami optimistis, IKM alat angkut dapat semakin produktif, efisien, dan siap terintegrasi ke dalam jaringan industri otomotif nasional maupun global," ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Material Center yang dikelola UPTD Pengembangan Industri Logam (PILOG) itu menjadi pintu masuk penting bagi IKM agar tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan logam.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan keberadaan fasilitas tersebut akan menjaga kesinambungan ekosistem industri otomotif.

"Kehadiran Material Center di Purbalingga menjadi langkah penting untuk menunjang rantai pasok industri otomotif dalam negeri," katanya.

Dorongan pemerintah ini sejalan dengan performa ekspor otomotif nasional yang tengah menanjak.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor kendaraan roda dua sepanjang Januari-Juli 2025 menembus lebih dari 5,19 juta unit CBU dan CKD, ditambah 75,7 juta unit part by part.

"Capaian ini membuktikan bahwa produk otomotif Indonesia, termasuk komponen yang dihasilkan IKM, semakin diminati pasar global," jelas Reni.

Untuk mendukung operasional, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemasok logam nasional. Pengiriman perdana sekitar 8 ton material dilakukan pada 20 Agustus 2025.

"Ketersediaan bahan baku adalah menjadi hal utama dalam keberlangsungan usaha IKM. Dengan adanya pengiriman perdana ini, kami ingin memastikan para pelaku IKM tidak lagi terkendala dalam memproduksi komponen otomotif," ujar Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Dini Hanggandari.

Ke depan, sistem distribusi akan dilengkapi aplikasi Inventory dan Delivery berbasis GPS Tracking untuk memastikan alur logistik transparan dan efisien.

Halaman:

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X