Senin, 22 Desember 2025

Kacamata Unik dari Limbah Skateboard dan Batik Perada Jawa Tengah Curi Perhatian di Inacraft 2025

Photo Author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 06:00 WIB
Produk kreatif Jawa Tengah tampil di Inacraft 2025, dari kacamata limbah skateboard hingga batik perada ramah lingkungan.
Produk kreatif Jawa Tengah tampil di Inacraft 2025, dari kacamata limbah skateboard hingga batik perada ramah lingkungan.

JAKARTA, suararembang.com – Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2025, kembali digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) hingga 5 Oktober 2025.

Paviliun Jawa Tengah tampil mencuri perhatian dengan deretan produk kreatif yang memadukan tradisi, inovasi, dan keberlanjutan.

Baca Juga: Dubes Prancis Temui Gubernur Jateng, Beberkan Alasan Jawa Tengah Jadi Provinsi Prioritas

Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah karya Andhika Praditya, pemuda asal Solo. Ia mengubah papan skateboard rusak menjadi kacamata, arloji, gantungan kunci, hingga anting. 

“Saya juga seorang atlet skateboard. Dari situ saya punya beberapa papan, dan di antaranya ada yang patah. Saya melihat kayunya dari maple yang kuat, dan punya keunikan warna,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Awalnya Andhika hanya coba membuat gantungan kunci dari skateboard bekas. Namun hasilnya mendapat banyak pujian dan diminati teman-temannya.

Dari situlah lahir Loosewood, merek yang kini menembus pasar internasional. Produk Andhika bahkan diminati Eropa karena tren upcycling barang bekas ramah lingkungan.

Harga karyanya bervariasi. Aksesori kecil dijual Rp10 ribu–Rp50 ribu, sedangkan kacamata dan produk eksklusif mencapai Rp300 ribu ke atas.

“Saya senang bisa ikut Inacraft. Harapannya produk kayu yang unik ini bisa lebih dikenal dan diterima,” tambahnya.

Tak kalah memikat, Widya Kandi Susanti dari Kendal menghadirkan batik warna alam bersepuh perada lewat jenama Pramesthi Batik. Menurutnya, batik ramah lingkungan semakin diminati dunia internasional.

“Sekarang dunia sedang kembali ke alam, agar hidup tetap sehat dan lingkungan bersih. Itu yang paling disukai pelanggan kami, terutama dari Korea, Jepang, Belanda, bahkan Yugoslavia,” ungkap Widya.

Batik Pramesthi dipasarkan mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Ia berharap keikutsertaannya di Inacraft 2025 bisa sekaligus menjadi kampanye keberlanjutan hayati.

Selain skateboard daur ulang dan batik perada, paviliun Jawa Tengah juga memamerkan batik Pekalongan, tas ecoprint, kerajinan kerang, hingga karya dari 35 kabupaten/kota. Kehadiran ini didukung Dekranasda Jateng, Bank Jateng, dan Bank Indonesia.

Anna Ratna, pengunjung asal Tangerang, mengaku puas dengan produk Jateng. “Produknya bagus, jahitannya rapi, warnanya cerah. Itu yang membuat kami tertarik,” ujarnya.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X