JAKARTA, suararembang.com – Polemik kosongnya bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta kembali memanas.
Setelah bertemu dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, kini para pengusaha SPBU swasta mendatangi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk menyampaikan kekhawatiran mereka terkait nasib investasi di tengah krisis stok BBM.
Baca Juga: BBM SPBU Swasta Masih Kosong, Pertamina Ungkap Masih Terbuka dengan Pembicaraan Baru
Bahlil: Pemerintah Tak Pernah Jegal Investasi Swasta
Isu bahwa pemerintah sengaja menjegal investasi SPBU swasta dibantah langsung oleh Bahlil.
Ia menegaskan, pemerintah justru sudah memberikan seluruh kuota impor yang diminta. Bahkan, jatah impor tahun 2025 naik menjadi 110 persen dari tahun sebelumnya.
“Semuanya kita kasih, bukan enggak kita kasih. Jadi apanya? 110 persen itu kan harusnya udah paten kali itu kan. Jadi apanya investasi yang kita halangi,” ujar Bahlil di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10/2025).
Ia juga menegaskan bahwa pengusaha SPBU swasta tetap harus tunduk pada aturan negara.
“Menyangkut SPBU swasta, kita menghargai semua investasi yang ada, tapi swasta juga harus mengikuti aturan yang ada, bukan berarti kita tidak membiarkan semuanya,” imbuhnya.
Pengusaha SPBU Swasta Cari Kepastian di BKPM
Sebelumnya, sejumlah pengusaha SPBU swasta menyambangi BKPM untuk membahas masa depan investasi mereka. Kosongnya stok BBM dikhawatirkan mengganggu operasional bisnis, sementara pemerintah harus menjaga neraca impor nasional.
“Jadi kita kumpul pada hari ini karena memang masuknya surat dari para pelaku usaha ini, swasta ini, kepada Kementerian kami mengenai kepastian dan kelangsungan investasi mereka di negara kita,” kata Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu, Selasa (7/10/2025).
Todotua menegaskan, pemerintah tetap hadir untuk mencari solusi dan memastikan keberlanjutan investasi.
Gagal Kolaborasi Pertamina dan SPBU Swasta
Sebelumnya, sempat muncul rencana kolaborasi antara Pertamina dan SPBU swasta untuk mengatasi kekosongan BBM. SPBU swasta diizinkan membeli base fuel dari Pertamina untuk menutupi kekurangan kuota impor.
“Syaratnya adalah harus berbasis base fuel, artinya belum bercampur-campur, jadi ibarat bikin teh kalau awalnya Pertamina mau jual sudah jadi teh, sekarang mereka bilang jangan teh, air panas saja, jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki SPBU. Ini juga sudah disetujui, ini solusi,” kata Bahlil usai bertemu empat perusahaan SPBU swasta di kantor Kementerian ESDM pada 19 September 2025.
Artikel Terkait
BBM SPBU Swasta Masih Kosong, Pertamina Ungkap Masih Terbuka dengan Pembicaraan Baru