bisnis

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,75%, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp16.520 per Dolar AS

Rabu, 19 Maret 2025 | 17:30 WIB
IHSG Anjlok, Perdagangan Saham Dihentikan Sementara: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

JAKARTA, suararembang.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025.

Keputusan ini sejalan dengan perkiraan inflasi ke depan dan upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Pada hari yang sama, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Rupiah ditutup melemah ke level Rp16.520 per dolar AS, mencerminkan tekanan eksternal yang mempengaruhi stabilitas mata uang domestik. 

Baca Juga: IHSG Anjlok: Perbandingan dengan Krisis 1998, Pandemi COVID-19, dan Dampaknya pada Saham BBCA

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, sebelumnya memproyeksikan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%.

Ia menyebutkan bahwa kondisi inflasi yang sedang mengalami deflasi tahunan pertama sejak tahun 2000, terutama akibat diskon tarif listrik yang signifikan dan bersifat sementara, menjadi salah satu faktor utama. 

Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah menjadi pertimbangan penting bagi BI. Tekanan terhadap rupiah disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan global dan sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed) dalam mempertahankan suku bunga acuannya di tengah inflasi Amerika Serikat yang masih relatif tinggi. 

Baca Juga: IHSG Anjlok, Perdagangan Saham Dihentikan Sementara: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Arus modal keluar dari pasar keuangan Indonesia akibat sentimen risiko global juga memberikan tekanan tambahan pada rupiah.

Dalam beberapa waktu terakhir, rupiah mengalami tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan di bawah pemerintahan Presiden Trump. 

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, langkah BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% dianggap tepat guna menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan domestik.

Keputusan ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

***

Tags

Terkini