bisnis

Mengungkap Haji Isam: Dari Tukang Ojek ke Pemegang Saham 45% KFC

Sabtu, 5 Juli 2025 | 21:00 WIB
Kisah inspiratif Haji Isam raih sukses bisnis dan kuasai 45% saham KFC. Simak profil, perjalanan serta strategi cerdasnya.

SUARAREMBANG.COM - Haji Isam, nama aslinya Andi Syamsuddin Arsyad, adalah konglomerat kelahiran 1 Januari 1977 di Batulicin, Kalimantan Selatan .

Dari latar sederhana, ia memulai hidup sebagai sopir pengangkut kayu, tukang tebang kayu, dan tukang ojek. Perjalanan itu membentuk mentalitas pantang menyerah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Undang Haji Isam hingga Chairul Tanjung: Strategi Besar di Balik Danantara

Ia melanjutkan usaha ke bidang batu bara bersama mentor Johan Maulana sejak 2001, dan mulai mendirikan bisnis tambang sendiri di awal 2000-an .

Kini, lewat Jhonlin Group, Haji Isam merambah tambang batubara, transportasi laut dan udara, agribisnis, hingga energi terbarukan. Omzet perusahaannya miliaran rupiah per bulan .

Ia juga dikenal dermawan, mendirikan Haji Isam Foundation dan mendukung umrah ratusan warga, bahkan menyalurkan zakat hingga Rp250 miliar .

Baca Juga: Misteri Kekayaan Haji Isam: Rp 10 Triliun atau Lebih?

Akuisisi Saham 45% KFC oleh Keluarga Haji Isam

Baru-baru ini, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) selaku pengelola KFC Indonesia melepas 15% saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) senilai Rp54,44 miliar kepada *mPT Shankara Fortuna Nusantara (SFN).

Struktur saham SFN kini sebagai berikut:

  • 45 % dimiliki oleh Liana Saputri, putri sulung Haji Isam
  • 45 % oleh sang suami, Putra Rizky Bustaman
  • 10 % oleh Bani Adityasuny Ismiarso

Dengan perubahan ini, FAST tetap mengontrol JAI dengan 55% saham.

Strategi ini ditujukan untuk memperkuat modal JAI, meningkatkan efisiensi rantai pasok ayam, dan membuka potensi kolaborasi strategis .

Motivasi dan Strategi di Balik Investasi Keluarga

1. Integrasi Vertikal
Lewat kepemilikan ini, Haji Isam dan keluarga dapat memperkuat rantai pasok, memperluas bisnis hulu di peternakan, pakan, dan olahan ayam.

2. Diversifikasi Portofolio
Investasi di industri makanan cepat saji menjadi pengaman dari volatilitas batu bara dan agribisnis.

3. Sinergi Operasional
Akses ke teknologi dan operasi JAI meningkatkan kapasitas efisiensi dan distribusi FAST.

Halaman:

Tags

Terkini