BREBES, suararembang.com – Brebes kembali menjadi sorotan dunia industri setelah investor asal Cina, PT Xinhai Knitting Indonesia, memulai pembangunan pabrik tekstil berskala besar.
Investasi yang ditanamkan mencapai Rp675 miliar, dengan potensi menyerap hingga 6.000 tenaga kerja lokal.
Pabrik tersebut berlokasi di Desa Ciampel, Kecamatan Kersana, dan menjadi bukti konkret kepercayaan investor asing terhadap iklim investasi di Kabupaten Brebes.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, berharap proyek ini tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga mampu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Pembangunan pabrik ini membuka ruang harapan, mendorong ekonomi lokal, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Paramitha.
Baca Juga: Prabowo Gandeng Investor Global dan Pengusaha Indonesia untuk Perkuat Danantara
Ia menegaskan bahwa Pemkab Brebes saat ini fokus menciptakan lingkungan investasi yang kondusif. Kebijakan perizinan dibuat mudah dan cepat, serta ditunjang peningkatan infrastruktur agar para investor merasa aman dan nyaman.
“Komitmen kami adalah mewujudkan Brebes Beres—berkeadilan, ekonomi tangguh, responsif, edukatif, sehat, dan sejahtera,” tambahnya.
Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, juga hadir dalam seremoni pembangunan tersebut. Ia menyebut pendirian pabrik ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk menjawab ketidakpastian perdagangan global.
“Pabrik ini sudah mengadopsi standar hijau yang dibutuhkan pasar global, terutama Eropa dan Amerika,” jelas Faisol.
Dirinya berharap lebih banyak investor akan masuk ke Brebes. Dengan begitu, lapangan kerja akan bertambah dan ekonomi lokal terus tumbuh.
“Kita dorong pertumbuhan ekonomi lokal dan hidupkan sirkular ekonomi yang berpihak pada tenaga kerja lokal,” tegasnya.
Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Hwang Hiu Yu, menyampaikan rasa optimis terhadap masa depan industri tekstil di Brebes. Menurutnya, Brebes memiliki banyak keunggulan, termasuk ketersediaan tenaga kerja dan kultur masyarakat yang terbuka.