bisnis

Gibran Ungkap Dulu Ditertawakan soal Kemenyan: Kini Jadi Sorotan Hilirisasi Strategis

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB
Wapres Gibran cerita sempat ditertawakan soal hilirisasi kemenyan. Kini gagasan itu jadi perhatian dan dorong riset komoditas lokal.

JAKARTA, suararembang.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkap momen kontroversial saat ia memperkenalkan gagasan hilirisasi kemenyan.

Ia menyebut ide itu pernah ditertawakan oleh banyak peserta, bahkan disebut "untuk dukun". Namun kini, gagasan tersebut justru semakin diperhitungkan dalam strategi nasional mengolah komoditas lokal.

Baca Juga: Jokowi Soal Isu Pemakzulan Gibran: Hormati Mekanisme Ketatanegaraan Indonesia

Pada kesempatan pembekalan peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) XXV dan P4N LXVIII, Gibran berbicara blak‑blakan soal pengalaman tersebut.

"Saya pernah bicara soal hilirisasi kemenyan. Banyak yang ketawa. Kemenyan buat dukun ini salah," katanya . Ia menambahkan bahwa kemenyan memiliki nilai yang setara dengan nikel.

Lebih tegas lagi, Gibran menegaskan bahwa selama ini Indonesia menjual kemenyan dalam bentuk mentah.

Padahal, banyak produk mewah seperti parfum terkenal—Louis Vuitton, Gucci, dan lainnya—mengandung bahan baku kemenyan.

Ia menyorot bahwa nilai tambah komoditas ini masih sangat rendah dibanding potensinya .

Gibran juga menyindir betapa kontradiktifnya ekspor sumber daya alam tanpa menyertakan proses hilirisasi.

Ia menyoroti kemenyan, nikel, serta sektor seperti pupuk dan beras yang juga masih terkendala regulasi berbelit.

Ia meminta masukan langsung dari perwira tinggi TNI dan Polri yang hadir untuk memperluas pendekatan solusi .

Mengapa Hilirisasi Kemenyan Penting?

Nilai tambah meningkat

Kemenyan mentah hanya bernilai rendah, sementara produk turunan seperti parfum bisa memiliki harga tinggi.

Penciptaan lapangan kerja lokal

Halaman:

Tags

Terkini