suararembang.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang mencatat inflasi sebesar 0,56% pada Desember 2024.
Namun, di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas, terdapat empat bahan pokok yang justru memberikan kontribusi signifikan dalam menahan laju inflasi.
Komoditas ini mengalami penurunan harga (deflasi), membantu meringankan tekanan inflasi di akhir tahun.
1. Ikan Bandeng
Ikan bandeng menjadi komoditas dengan andil deflasi terbesar, mencapai 0,03%. Penurunan harga ikan bandeng diperkirakan dipengaruhi oleh peningkatan pasokan lokal yang melimpah pada bulan ini.
Sebagai salah satu bahan makanan favorit masyarakat, stabilitas harga bandeng memberikan dampak positif terhadap kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi penyumbang inflasi utama.
Baca Juga: Inflasi November 2024 Capai 1,27%, Pemkab Rembang Siapkan Strategi Sambut Nataru
2. Udang Basah
Komoditas hasil laut lainnya, yakni udang basah, juga mencatat deflasi dengan andil sebesar 0,01%. Penurunan harga udang basah diduga karena musim panen melimpah yang mendorong ketersediaan produk di pasar tradisional.
Tren ini tidak hanya menguntungkan konsumen tetapi juga membantu menahan tekanan harga di sektor pangan.
3. Perhiasan Emas
Harga perhiasan emas turut mengalami penurunan dengan andil deflasi sebesar 0,01%. Fluktuasi harga emas biasanya dipengaruhi oleh dinamika pasar global.
Pada Desember 2024, penurunan ini memberikan dampak positif terhadap kelompok barang-barang non-pangan, terutama di segmen kebutuhan pribadi dan barang mewah.
4. Kemiri
Kemiri, sebagai salah satu bahan utama dalam masakan tradisional, juga menyumbang deflasi sebesar 0,01%. Penurunan harga kemiri didorong oleh peningkatan hasil panen dari sentra produksi.
Stabilitas harga rempah-rempah seperti kemiri menjadi faktor penting dalam menekan biaya konsumsi rumah tangga.
Deflasi Membantu Stabilitas Ekonomi
Kepala BPS Kabupaten Rembang, Jubaedi, menekankan pentingnya komoditas-komoditas penahan inflasi ini dalam menjaga keseimbangan harga di pasar.