Jika larangan ini diberlakukan, lebih dari 170 juta pengguna TikTok di Amerika Serikat akan kehilangan akses ke platform tersebut.
Selain itu, sekitar 7.000 karyawan TikTok di AS akan menghadapi ketidakpastian terkait pekerjaan mereka.
Larangan ini juga dapat mempengaruhi ekosistem digital dan ekonomi kreatif di AS, mengingat banyak kreator konten yang mengandalkan TikTok sebagai sumber pendapatan dan platform untuk berinteraksi dengan audiens mereka.
Perkembangan Terkini dan Masa Depan TikTok di AS
Saat ini, ByteDance sedang mengevaluasi berbagai opsi, termasuk kemungkinan menjual aset TikTok di AS kepada investor lokal, untuk mematuhi peraturan yang ada dan menghindari larangan.
Namun, proses ini menghadapi tantangan, terutama terkait dengan algoritma TikTok yang dianggap sebagai aset intelektual penting dan dilindungi oleh pemerintah Tiongkok.
Selain itu, Mahkamah Agung AS dijadwalkan untuk meninjau kasus ini pada 10 Januari 2025, yang akan menjadi penentu apakah TikTok dapat terus beroperasi di AS atau harus memenuhi tenggat waktu untuk dijual.
Nasib TikTok di Amerika Serikat berada di ujung tanduk, dengan kekhawatiran keamanan nasional menjadi faktor utama di balik potensi larangan. P
engguna dan kreator konten di AS disarankan untuk terus memantau perkembangan ini dan bersiap menghadapi kemungkinan penutupan layanan.
Sementara itu, ByteDance perlu segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mematuhi peraturan dan memastikan keberlanjutan operasional TikTok di pasar Amerika Serikat.