ekonomi

Sistem Penerimaan Negara Disorot, Hashim Djojohadikusumo Sebut Pajak hingga Royalti Parah

Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:00 WIB
Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pandangannya soal lemahnya sistem penerimaan negara dan tantangan pengelolaan SDA dalam forum akademik di UI. (YouTube/univ_indonesia_official)

“Ekonomi Indonesia bukannya 25.000 triliun, sesungguhnya saat ini ekonomi kita sudah 31–32.000 triliun, tapi 7 triliun itu enggak tercatat,” lanjutnya.

SDA Terancam Habis, SDM Jadi Kunci

Dalam forum itu, Hashim juga menyinggung keterbatasan sumber daya alam.
Ia memperkirakan cadangan SDA Indonesia hanya bertahan sekitar 50 tahun.

“Sumber daya alam kita 50 tahun lagi habis,” ujarnya.

Ia membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan.
Pada 1960-an, Indonesia disebut lebih unggul secara ekonomi.

“Tahun 60 ekonomi Indonesia jauh di atas Korea Selatan. (Sekarang) ekonomi kita per kapita 1/10 dari Korea Selatan,” kata Hashim.

Hashim menegaskan penyebab utama ketertinggalan adalah kualitas SDM.

“Adalah sumber daya manusia, tidak ada jawaban lain,” tegas Hashim.

Ia menilai mutu pendidikan nasional masih tertinggal jauh.

“(Mutu pendidikan nasional) di antara 70 negara Indonesia ketinggalan jauh kita peringkat nomor 63 dari 70 negara,” pungkasnya.

***

Halaman:

Tags

Terkini