Ustaz Adi Hidayat Ajak Perbanyak Amalan Sunnah di Bulan Rajab, Ini Penjelasannya

Namun, Ustaz Adi mengingatkan agar umat Islam berhati-hati terhadap maraknya hadis palsu yang sering beredar menjelang bulan Rajab.

Ia menegaskan, banyak klaim pahala puasa tertentu di bulan Rajab yang tidak memiliki dasar kuat.

“Sering terdengar hadis yang menyebut, ‘Siapa yang puasa satu hari di bulan Rajab akan mendapat pahala tertentu, dua hari sekian, tujuh hari dibukakan pintu surga.’ Itu bukan hanya palsu, tapi palsu banget,” tegasnya.

Menurut Ustaz Adi, meski niatnya mengajak kebaikan, menyebarkan hadis palsu tetap merupakan perbuatan dosa.

“Ajakan kebaikan harus berdasarkan dalil yang sahih,” katanya.

Perbanyak Amal Saleh, Jauhi Perilaku Zalim

Selain puasa, Ustaz Adi mendorong umat Islam memperbanyak amal saleh lainnya, seperti berdzikir, bershalawat, dan bersedekah.

Ia menekankan, Allah SWT memberikan keistimewaan khusus pada bulan-bulan haram.

“Amal saleh di bulan ini mendapat pahala berlipat, sementara dosa-dosa yang dilakukan akan lebih besar dosanya,” jelasnya.

Rajab, lanjut Ustaz Adi, menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT sekaligus memperkuat kepedulian sosial.

Sebagai bulan yang mendahului Ramadan, Rajab juga dapat dimaknai sebagai fase persiapan spiritual.

Umat Islam diharapkan mulai membiasakan diri dengan ibadah yang lebih intens dan konsisten.

“Ini momentum untuk mulai membiasakan diri dengan ibadah yang lebih intens,” ujarnya.

Dengan berbagai keutamaannya, bulan Rajab menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Bulan haram adalah waktu yang dianugerahkan Allah untuk kita memperbanyak amal dan meraih ridha-Nya,” pungkas Ustaz Adi. (*)