suararembang.com - Sebagian orang mengenal Lippo Group sebagai salah satu grup bisnis besar di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari properti hingga perbankan.
Beberapa anak perusahaan ternama seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Siloam International Hospitals (SILO) menjadi bukti eksistensi bisnis ini.
Tidak hanya beroperasi di Indonesia, aktivitas Lippo Group juga meluas ke kawasan Asia Pasifik, termasuk Hong Kong dan Shanghai.
Namun, di balik kesuksesan besar ini, ada sosok inspiratif bernama Mochtar Riady, seorang pebisnis dengan filosofi hidup yang damai. Berikut kisah perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.
Berjuang Hidup Sejak Kecil
Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, kini berusia 96 tahun.
Dalam wawancara bersama Gilbert Lumoindong yang diunggah di YouTube pada 14 Agustus 2024, Riady mengenang masa kecilnya yang penuh tantangan.
"Saya beruntung mempunyai satu ayah yang baik sekali. Kalau tanpa ada ayah saya, tidak mungkin saya ada, hari ini," ujarnya.
Riady kehilangan ibunya saat berusia 9 tahun, diikuti oleh tiga adiknya yang meninggal berturut-turut.
Pada usia 11 tahun, ia harus hidup mandiri karena ayahnya ditangkap akibat dianggap menentang pendudukan Jepang di Indonesia.
"Dengan demikian, sejak saya usia 11-15 tahun saya hidup berdikari. Saya hidup sendiri sambil sekolah," tambahnya.
Awal Karier dari Jualan Batik
Pada tahun 1950, Riady memulai usahanya dengan berdagang batik, mengikuti jejak ayahnya yang juga pedagang batik di Malang, Jawa Timur.
"Saat itu saya hitung-hitung setiap hari saya harus bisa menjual 8 batik untuk bisa hidup," ungkapnya.