REMBANG, suararembang.com - Pernah ngerasa habis buka medsos jadi kosong dan gampang lupa? Fenomena ini disebut brain rot dalam psikologi digital.
Penelitian dari Stanford University (2022) menemukan, konsumsi konten pendek berlebihan mengurangi kemampuan otak memproses informasi kompleks.
Baca Juga: Popcorn Brain: Ketika Otak Meletup-letup Akibat Kecanduan Teknologi!
Dr. Gloria Mark, pakar attention span dari UC Irvine, menjelaskan: "Setiap kali kita beralih antar-aplikasi, otak mengeluarkan energi ekstra. Kebiasaan ini menyebabkan kelelahan kognitif."
Apa Itu Brain Rot?
Brain rot adalah istilah populer untuk menggambarkan:
- Penurunan kapasitas memori kerja (working memory)
- Kesulitan mempertahankan fokus
- Kecenderungan untuk berpikir dangkal
Studi dalam jurnal Nature Human Behaviour (2023) menunjukkan, pengguna berat media sosial memiliki densitas materi abu-abu yang lebih rendah di area prefrontal cortex - bagian otak yang bertanggung jawab untuk konsentrasi dan pengambilan keputusan.
Tanda-Tanda Brain Rot yang Perlu Diwaspadai
1. Attention span pendek (sulit fokus >15 menit)
2. Digital amnesia (lupa informasi yang baru dilihat)
3. Mental fog (perasaan berkabut setelah bermedsos)
4. Penurunan kemampuan analisis
6 Strategi Berbasis Sains untuk Melawan Brain Rot
1. Digital Detox Terkontrol
Penelitian Journal of Social Psychology (2023) membuktikan, mengurangi medsos 30 menit/hari meningkatkan kognisi 12% dalam 3 minggu.
2. Latihan Deep Reading
Dr. Maryanne Wolf (UCLA) menyarankan membaca buku fisik 20 menit/hari untuk melatih "otak dalam".
3. Aerobic Exercise
Latihan kardio 3x seminggu meningkatkan neurogenesis (pertumbuhan sel otak baru) menurut Neuroscience (2024).
4. Mindfulness Training
Meditasi 10 menit/hari terbukti meningkatkan ketebalan korteks prefrontal (Harvard Medical School, 2021).
5. Single-Tasking
University of London menemukan multitasking menurunkan IQ sementara setara kurang tidur semalaman.
6. Asupan Nutrisi Otak
Omega-3 (ikan), flavonoid (berry), dan vitamin E (kacang) mendukung fungsi kognitif (Journal of Nutrition, 2023).
Kapan Harus Konsultasi ke Profesional?
Jika gejala brain rot disertai:
- Gangguan tidur
- Perubahan mood drastis
- Penurunan performa kerja >2 minggu