suararembang.com - Pemerintah resmi mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting nasional menurun menjadi 19,8 persen, setara dengan 4.482.340 balita.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 21,5 persen.
Penurunan angka stunting ini juga disertai pencapaian penting lainnya. Pemerintah berhasil mencegah sekitar 377.000 kasus baru balita stunting. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan nyata dalam upaya perbaikan gizi masyarakat.
Baca Juga: 17 Desa di Rembang Jadi Lokus Stunting 2026, Ini Daftarnya!
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK, Sukadiono, menyampaikan bahwa hasil ini merupakan sinyal positif. Namun, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor untuk menjaga tren penurunan tersebut.
“Pentingnya penguatan koordinasi seluruh pihak untuk terus meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Hasil SSGI 2024, Jumat (2/5/2025).
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan RI, Asnawi Abdullah, memaparkan bahwa kelompok termiskin (kuintil 1) memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu 29,8 persen.
Oleh sebab itu, penurunan stunting ke depan harus sejalan dengan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: 21 Desa di Rembang Jadi Prioritas Penurunan Stunting 2025, Ini Daftarnya
Sukadiono menambahkan, pemberdayaan masyarakat desa dengan dukungan dana desa menjadi strategi penting. Fokus juga perlu diarahkan pada anak usia 12–36 bulan, yang menunjukkan tren peningkatan kasus stunting.
Ia menekankan perlunya integrasi data status gizi dengan peta kerawanan pangan nasional. Tujuannya adalah untuk memperkuat efektivitas intervensi berbasis wilayah.
Rapat koordinasi ini turut menghadirkan pembicara dari berbagai instansi, seperti Setwapres, Bappenas, Kemenkes, dan sejumlah kementerian lainnya. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam menyusun strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut, Asnawi menyebutkan bahwa pelaksanaan SSGI 2024 telah melalui proses validasi ketat. AIPTKMI melakukan validasi eksternal terhadap seluruh tahapan survei, dari input hingga output.
Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara tim validator dan Tim SSGI pada indikator stunting, wasting, dan underweight.