SUARAREMBANG.COM - Pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru-baru ini menarik perhatian publik.
Dalam sebuah acara yang disiarkan secara langsung di YouTube Syaichona TV, ia membagikan kisah pribadi seputar kebiasaan konsumsi susu yang diyakini berdampak besar terhadap tinggi badan anak-anaknya.
Baca Juga: Kadin China Siap Dukung Program MBG, Target Bangun 1.000 Dapur Bergizi
Saat menghadiri Peluncuran Pembangunan 1000 SPPG Pesantren, Dadan menyoroti pentingnya makanan bergizi bagi tumbuh kembang anak. Ia menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai bentuk intervensi negara untuk memperbaiki gizi anak-anak sejak dini.
“Kalau kita tidak intervensi sekarang maka tubuhnya saya perkirakan rata-rata hanya 160-165 cm. Tapi ketika ada makanan bergizi, nanti tubuhnya minimal 180 cm,” ujar Dadan.
Pernyataan ini didukung oleh pengalamannya sendiri. Ia mengungkapkan bahwa kedua putranya memiliki tinggi badan di atas rata-rata, yakni 181 cm dan 185 cm. Rahasianya? Minum susu 2 liter sehari sejak kecil.
“Kenapa bisa tinggi? Karena minum susunya diwajibkan sama ibunya dari kecil sampai SMA kelas 2, wajib,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kebiasaan itu bukan hanya soal jumlah, tapi juga konsistensi. Menurutnya, selama masa pertumbuhan, anaknya rutin mengonsumsi 2 liter susu setiap hari. Hasilnya, tulang anak-anaknya tumbuh lebih kuat dan tubuh mereka lebih tinggi.
Lebih lanjut, Dadan menekankan bahwa tinggi badan anak tidak semata ditentukan oleh faktor genetik. Asupan makanan, terutama gizi seimbang sejak usia dini, memegang peranan penting.
“Tinggi badan tidak hanya masalah genetik, tapi juga makanan,” tutupnya.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa pola makan bergizi dan kebiasaan baik sejak dini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Bukan hanya susu, tetapi makanan sehat lainnya juga perlu diperhatikan untuk mendukung pertumbuhan optimal.***