suararembang.com - Pemerintah Kabupaten Rembang terus berkomitmen menekan angka stunting dan mencapai target penurunan menjadi 14% pada akhir 2024.
Sebagai langkah nyata, lokakarya mini diselenggarakan di setiap kecamatan untuk memperkuat konsistensi penanganan stunting di seluruh wilayah.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Rembang, Prapto Raharjo, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai dukungan terhadap program nasional.
"Meskipun angka stunting di Kabupaten Rembang terus menurun, kami harus memastikan pencapaian target ini," jelas Prapto.
Survei Kesehatan Indonesia yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun lalu menunjukkan penurunan angka stunting di Rembang sebesar 4,8%, dari 24,3% menjadi 19,5%.
Prapto optimistis bahwa berbagai program yang dijalankan sejak awal tahun mampu mendorong tercapainya target nasional pada akhir tahun.
“Berdasarkan survei serentak di posyandu seluruh Kabupaten Rembang pada Agustus, angka stunting berada di kisaran 13,9%. Kami berharap angka ini tetap stabil atau bahkan menurun, sehingga target 14% dapat tercapai," ungkap Prapto pada Rabu (13/11).
Lebih lanjut, Prapto menjelaskan bahwa lokakarya mini di setiap kecamatan juga menjadi forum bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kecamatan.
Di forum ini, target penurunan stunting dan kontribusi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dibahas secara mendalam.
“Penguatan diberikan kepada tim pendamping keluarga di masing-masing desa mengenai tugas yang harus mereka jalankan untuk menurunkan angka stunting,” tutup Prapto.