kesehatan

Kebiasaan Boros Ternyata Jadi Pengaruh Masalah Kesehatan Mental yang Paling Tinggi

Rabu, 8 Januari 2025 | 21:50 WIB
Boros tidak hanya berdampak buruk pada kondisi keuangan individu, tetapi juga memiliki konsekuensi serius pada kesehatan mental.

Sementara itu, pengeluaran yang berlebihan juga dapat merusak hubungan interpersonal.

Ketika seseorang berbohong atau menyembunyikan pengeluarannya dari pasangan atau keluarga, hal ini dapat merusak kepercayaan dan menciptakan ketegangan dalam hubungan.

Banyak orang yang cemas tentang bagaimana orang lain akan menilai kebiasaan belanja mereka, dan ini sering menyebabkan perasaan malu. 

Ketegangan emosional ini bisa memperburuk perasaan cemas dan bahkan menyebabkan isolasi sosial, yang merupakan faktor risiko bagi gangguan mental. 

Penelitian yang diterbitkan di The Journal of Consumer Research menemukan bahwa orang-orang yang terjebak dalam kebiasaan konsumtif sering kali mengandalkan belanja impulsif sebagai cara untuk mengatasi stres atau perasaan negatif, yang hanya memberikan kepuasan sementara, tetapi memperburuk kondisi emosional mereka dalam jangka panjang.

Selain dampak langsung pada kesehatan mental, boros juga dapat memperburuk masalah keuangan seseorang, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus. 

Semakin banyak utang yang terakumulasi, semakin besar kecemasan yang dirasakan, yang semakin memperburuk kondisi mental individu. 

Sebuah laporan dari American Psychological Association menyatakan bahwa masalah keuangan adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan stres pada individu dewasa, yang kemudian dapat mengarah pada gangguan mental seperti depresi.

Secara keseluruhan, boros tidak hanya berdampak buruk pada kondisi keuangan individu, tetapi juga memiliki konsekuensi serius pada kesehatan mental.

Pengelolaan keuangan yang bijak dan kesadaran akan dampak psikologis dari belanja berlebihan sangat penting untuk menghindari masalah mental yang lebih besar.

Memahami pentingnya hidup sesuai dengan kemampuan finansial, mengurangi pembelian impulsif, dan jika perlu, mencari bantuan profesional untuk mengatasi kecemasan dan stres terkait pengeluaran bisa sangat membantu dalam menjaga kesejahteraan mental.() 

Halaman:

Tags

Terkini