YOGYAKARTA, suararembang.com - Inovasi ramah lingkungan hadir dari Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat pembangunan rumah pintar tanpa emisi yang diberi nama Paviliun CLT Nusantara.
Rumah ini tidak hanya hemat energi dan ramah lingkungan, tapi juga bisa menyiram tanaman sendiri secara otomatis!
Dikembangkan oleh tim peneliti Fakultas Teknik UGM, bangunan ini menggunakan Cross Laminated Timber (CLT) berbahan kayu akasia lokal yang disusun silang dan direkatkan dengan teknologi laminasi.
Kayu ini dipilih karena harganya ekonomis dan mudah didapat, sekaligus memiliki potensi besar sebagai bahan konstruksi berkelanjutan.
Menurut Ir. Ali Awaludin, teknik penyusunan kayu berlapis ganjil ini memungkinkan dinding dan lantai berfungsi ganda sebagai struktur utama bangunan, tanpa memerlukan kolom.
Dengan begitu, proses pembangunan menjadi lebih efisien dan tetap kokoh.
Rumah ini juga dilengkapi panel surya hybrid offgrid dan baterai deep cycle, menghasilkan listrik mandiri tanpa emisi.
Sistem Smart Light Control mengatur intensitas lampu LED secara otomatis sesuai cahaya matahari, menambah efisiensi energi.
Yang paling unik, rumah ini menggunakan IoT Smart Garden yang memungkinkan tanaman di dinding fasad disiram otomatis.
Tanaman seperti oyong ditanam untuk melindungi kayu dari hujan dan panas, sekaligus menambah nilai estetika.
Dr. I Wayan Mustika, dosen Teknik Elektro UGM, menegaskan bahwa rumah ini dirancang sebagai proyek percontohan zero emission yang bisa diterapkan luas di masa depan.
Meski masih menghadapi tantangan, seperti ketahanan kayu terhadap jamur dan kelembaban, tim peneliti UGM terus berinovasi agar rumah ramah lingkungan ini makin kuat dan fungsional.
Paviliun CLT Nusantara adalah bukti bahwa solusi masa depan bisa dimulai dari teknologi lokal yang cerdas dan berkelanjutan.
***