lingkungan

INSANA, Inovasi Desa Meteseh yang Ubah Sampah Jadi Berkah dan Inspirasi Desa Lain

Senin, 13 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Desa Meteseh sukses kelola sampah lewat alat INSANA. Lingkungan bersih, warga untung, dan desa lain ikut meniru.

REMBANG, suararembang.com — Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, kini jadi sorotan karena berhasil menghadirkan inovasi pengelolaan sampah ramah lingkungan bernama INSANA atau Inseminator Sampah Sederhana.

Lewat alat ini, desa mampu mengurangi pencemaran sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah rumah tangga.

Baca Juga: PT Roteq Ajukan Kerja Sama RDF, Solusi Baru Pengelolaan Sampah di Rembang

INSANA berbentuk seperti bangunan perapian dengan dua lubang. Lubang atas untuk memasukkan sampah, sedangkan lubang bawah digunakan mengambil sisa pembakaran.

Meski menggunakan sistem bakar, asap yang dihasilkan sangat minim, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding pembakaran terbuka. Inovasi ini juga berhasil mengubah kebiasaan warga yang dulu membuang sampah ke sungai.

Dari Bencana Jadi Inspirasi

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Meteseh, Suko Siswanto, menceritakan awal munculnya ide tersebut.

Baca Juga: Pemkab Rembang Jajaki Kerja Sama Kelola Sampah Tanpa Asap

Setelah banjir besar melanda desa pada 2022, ia membuat alat sederhana untuk mengolah sampah di rumahnya. Ternyata, alat itu cukup efektif hingga akhirnya diadopsi pemerintah desa.

Tahun 2024, pemerintah desa mengembangkan INSANA dengan kapasitas lebih besar dan memasukkannya ke dalam perencanaan Dana Desa 2025 dengan anggaran sekitar Rp15 juta.

Alat itu kini sudah digunakan lebih dari enam bulan dan terbukti membantu pengelolaan sampah di Meteseh.

Sebanyak 151 Kepala Keluarga (KK) kini menjadi pengguna aktif dengan sistem iuran. Setiap rumah mendapat keranjang sampah yang diambil petugas setiap tiga hari sekali, dengan biaya Rp20 ribu per bulan.

Jika warga membutuhkan keranjang tambahan, cukup menambah Rp10 ribu.

“Sementara ini sudah ada 151 KK yang terdata memanfaatkan alat INSANA ini. Tapi dalam satu keluarga biasanya ada yang meminta dua keranjang sampah,” ujar Suko.

Dari Sampah Jadi Nilai Tambah

Sebelum dibakar, sampah dipilah terlebih dahulu. Bahan bernilai ekonomi dijual atau digunakan untuk menunjang operasional petugas, sedangkan sisanya dimasukkan ke INSANA.

Halaman:

Tags

Terkini