pendidikan

Akhir Cerita Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga: Diduga Tampar Siswa, Ratusan Murid Mogok, Kini Saling Memaafkan

Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:45 WIB
Tangkapan layar saat kepala sekolah Dini Fitria (kanan) dengan siswanya Indra Lutfiana Putra sepakat berdamai setelah melalui proses mediasi. (Instagram/andrasoni12)

LEBAK, suararembang.com - Kasus dugaan penamparan siswa oleh Kepala Sekolah di Kabupaten Lebak, Banten, sempat menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Singkatnya, sang kepala sekolah diduga menampar siswanya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. 

Baca Juga: Final, MK Tegaskan Syarat Pendidikan Capres, Caleg, hingga Calon Kepala Daerah Tetap Minimal SMA

Peristiwa ini pun menjadi viral dan mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama pemerintah setempat.

Terkini, kasus tersebut akhirnya berujung damai setelah sempat menimbulkan aksi mogok sekolah dan penonaktifan sementara, kini kedua pihak telah saling memaafkan dan kegiatan belajar mengajar kembali berjalan normal.

Pertemuan di Kantor Gubernur Banten

Gubernur Banten, Andra Soni, mempertemukan Kepala Sekolah, Dini Fitria, dengan siswa yang sempat menjadi korban, Indra Lutfiana Putra. 

Pertemuan berlangsung di ruang kerja gubernur di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, pada Rabu 15 Oktober 2025.

“Hari ini kami sudah mempertemukan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Ibu Dini Fitria dengan Indra Lutfiana Putra, yaitu siswa yang sebelumnya sempat ada selisih di antara keduanya,” tulis Andra dalam akun Instagram resminya @andrasoni12.

Dalam kesempatan itu, keduanya sepakat untuk saling memaafkan. Gubernur memastikan penonaktifan Dini segera dicabut dan dirinya dapat kembali aktif memimpin sekolah.

“Hasil pertemuan tadi, Alhamdulillah keduanya sepakat untuk saling memaafkan. Dengan demikian, Ibu Dini akan segera kembali aktif sebagai kepala sekolah, karena kegiatan belajar mengajar sudah berjalan normal,” kata Andra.

Awal Kejadian Saat Kegiatan Jumat Bersih

Peristiwa itu bermula pada Jumat 10 Oktober 2025 lalu, ketika sekolah menggelar kegiatan Jumat Bersih. 

Dini, yang turut berkeliling mengawasi, mengaku mendapati salah satu siswanya sedang merokok di area belakang sekolah.

“Tujuan kegiatan itu untuk membentuk karakter anak peduli lingkungan. Tapi yang mengganggu mata saya adalah anak yang merokok,” ujar Dini kepada wartawan pada Selasa 14 Oktober 2025.

Saat ditegur, sang siswa membantah. Namun, Dini mengaku kembali melihat siswa itu merokok dan merasa kecewa karena dianggap berbohong. Kepala sekolah itu pun menegur dengan nada tinggi hingga terjadi kontak fisik ringan.

Halaman:

Tags

Terkini