Hal itu kemudian berimbas pada Kementerian Kesehatan yang terbantu karena kualitas gizi anak-anak Indonesia meningkat berkat MBG.
Kemenkes Bakal Awasi Jalannya MBG Secara Eksternal
Ketika marak kasus keracunan, Kemenkes menegaskan akan ikut mengawasi secara eksternal dengan memberikan daftar apa saja yang harus diawasi secara ketat selama MBG berjalan.
“Contohnya itu kan ada bahan baku yang kita pakai, apakah bahannya memang kualitasnya bagus atau tidak? Itu dibicarakan. Tadi Kepala Badan Pangan Nasional bilang ada standar-standarnya untuk mengecek kualitas bahan baku,” ucap Menkes Budi dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes pada 2 Oktober 2025 lalu.
Pengawasan eksternal Kemenkes juga akan dilakukan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Kita akan melapis, pengawasan eksternal pada SPPG ini selama seminggu lagi. Kemenkes, Kemendagri karena aparatnya di bawah Pemda dan BPOM akan membantu BGN yang melakukan pengawasan internal setiap hari dan pengawasan eksternal setiap minggu, dari luar,” paparnya.
Program MBG ini juga akan disinkronkan dengan program cek kesehatan gratis (CKG) anak-anak sekolah di mana akan ada monitoring selama 6 bulan sekali.
“Kita bisa tahu efektivitasnya program seperti apa, dan setiap tahun sekali akan lakukan survei gizi nasional di mana dulu hanya dilakukan stunting. Ini akan ditambah untuk di atas 5 tahun khusus anak sekolah,” terangnya.
“Jadi, kita bisa lihat bisa perkembangan status gizi dan akan digunakan sebagai masukan untuk kebijakan-kebijakan nanti yang akan dilakukan,” tandasnya.
***