pendidikan

Dulu Buat Kalangan Ningrat, Kini Sekolah Rakyat yang Diusung Prabowo Justru untuk Keluarga Tak Mampu

Minggu, 5 Januari 2025 | 21:36 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto yang berencana bangun ‘Sekolah Rakyat’ di Indonesia. (Instagram.com/@prabowo)

suararembang.com - Siapa bilang pendidikan berkualitas hanya untuk yang mampu? Presiden RI Prabowo Subianto punya misi besar: memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa bersekolah tanpa biaya.

Program "Sekolah Rakyat" yang digagas Prabowo ini sedang diuji coba di tiga titik Jabodetabek dan dirancang khusus untuk mengentaskan kemiskinan lewat pendidikan.

Baca Juga: Tere Liye Bagikan 1 Juta E-book 'Teruslah Bodoh Jangan Pintar' Gratis

"Presiden juga ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu, tetapi masih di bawah naungan orang tua, dibina langsung khusus dalam sekolah rakyat," jelas Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat, 3 Januari 2025.

Sekolah rakyat ini hadir dengan konsep boarding school, yang memastikan para siswa tak hanya belajar tetapi juga mendapat asupan gizi yang terjaga.

“Sebetulnya yang diutamakan boarding school-nya yang paling penting sehingga gizinya tertangani,” tambah Muhaimin.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2025 Dibuka! Cek Jadwal dan Syarat Pendaftaran

Pendidikan Dulu vs Sekarang

Mari kita kilas balik. Zaman penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan hanya milik kaum ningrat.

Kaum rakyat biasa? Jangan harap bisa masuk sekolah elite seperti Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau Hoogere Burgerschool (HBS). Namun, semuanya berubah setelah Indonesia merdeka.

Sekolah Dasar modern baru diresmikan pada 13 Maret 1946. Sebelumnya, ada HIS untuk pribumi elite dan Europeesche Lagere School (ELS) bagi warga Eropa, yang masa studinya lebih lama, hingga tujuh tahun.

Sekolah menengah pertama setara dengan MULO di era kolonial, sebelum akhirnya menjadi SMP pada 1946. Setelah sempat berganti nama menjadi SLTP di tahun 1994, jenjang ini kembali disebut SMP pada 2003.

Di tingkat SMA, pendidikan menengah atas dulunya dikenal sebagai AMS atau SMT pada masa penjajahan Jepang.

Nama SMA resmi digunakan pada tahun 1950 dengan tiga jurusan utama: Bahasa, Ilmu Alam, dan Ilmu Sosial.

Sekolah Rakyat: Harapan Baru

Program sekolah rakyat ini bukan sekadar wacana, tetapi solusi nyata untuk anak-anak yang selama ini terpinggirkan.

Halaman:

Tags

Terkini