JAKARTA, suararembang.com - Isa Bajaj, yang dikenal luas sebagai anggota grup lawak Bajaj, telah membuat keputusan besar dalam hidupnya.
Demi merawat sang ibu yang tengah sakit, Isa memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan di Jakarta dan kembali ke kampung halamannya di Magetan. Keputusan ini diambil sebagai bentuk baktinya kepada orang tua tercinta.
Di Magetan, Isa tidak hanya fokus merawat ibunya, tetapi juga memulai usaha kuliner untuk menopang kehidupan sehari-hari. Ia membuka sebuah warung makan sederhana yang diberi nama "Warung Eropa".
Nama ini merupakan akronim dari "Warung Es Karo Panganan", yang menyajikan berbagai hidangan khas Jawa, termasuk nasi tempong yang berasal dari Banyuwangi.
Warung Eropa terletak strategis, tidak jauh dari alun-alun Magetan, tepatnya di depan pertigaan jalan. Dengan suasana yang asri dan nyaman, warung ini dilengkapi dengan meja dan kursi kayu yang kokoh, serta area makan di luar ruangan yang dikelilingi pepohonan hijau.
Isa sendiri terlibat langsung dalam operasional warung, meskipun dibantu oleh dua orang karyawan.
Selain mengelola warung makan, Isa juga menjalankan usaha lain untuk menambah penghasilan. Ia menjual belut di pasar tradisional setempat.
Belut-belut ini merupakan sisa dari bahan baku yang tidak terpakai di warungnya, sehingga Isa memutuskan untuk menjualnya kembali agar tidak terbuang percuma.
Keputusan Isa untuk kembali ke kampung halaman dan merawat ibunya mendapat dukungan penuh dari sang istri.
Ia merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk berbakti kepada orang tua, terutama mengingat kondisi kesehatan ibunya yang memerlukan perawatan intensif, termasuk cuci darah rutin setiap Rabu dan Sabtu.
Isa berharap keputusannya ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk selalu menghormati dan merawat orang tua.
Meskipun tidak lagi aktif di dunia hiburan, Isa merasa bahagia dengan kehidupannya saat ini. Ia menemukan kepuasan dalam merawat ibunya dan menjalankan usaha kuliner di kampung halamannya.
Perjalanan hidupnya menunjukkan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari popularitas, tetapi juga dari kebahagiaan dan kedamaian yang dirasakan dalam menjalani pilihan hidup. **
