Senin, 22 Desember 2025

Fedi Nuril Kritik Gaya Pidato Presiden Prabowo

Photo Author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 15:13 WIB
Tangkapan layar akun X Fedi Nuril
Tangkapan layar akun X Fedi Nuril

JAKARTA, suararembang.com - Aktor Fedi Nuril baru-baru ini mengkritik Presiden Prabowo Subianto terkait penggunaan kata "ndasmu" dalam pidatonya.

Kritik ini disampaikan melalui platform media sosial X, di mana Fedi menyoroti gestur dan bahasa yang digunakan oleh Presiden Prabowo.

Dalam pidato pada acara HUT ke-17 Partai Gerindra, Presiden Prabowo menanggapi kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengatakan, "Kalau enggak ada wartawan saya bilang ndasmu... sorry ye."

Pernyataan ini menuai berbagai reaksi dari publik, termasuk dari Fedi Nuril.

Melalui akun X-nya, Fedi mengungkapkan rasa malunya terhadap gaya pidato tersebut. Ia menulis, "Gue malu Presiden RI yang sudah berumur 73 tahun berpidato menggunakan gestur ala bocah 'nye... nye... nye' dan ngomong, 'ndasmu'."

Fedi menilai bahwa sebagai kepala negara, penggunaan bahasa dan gestur semacam itu kurang pantas.

Selain itu, Fedi juga mengaitkan ucapan "ndasmu" dengan Pasal 7A UUD 1945, yang mengatur tentang pemberhentian presiden atau wakil presiden jika terbukti melakukan perbuatan tercela.

Ia menyatakan, "Selama kita sepakat bahwa memaki 'ndasmu' adalah perbuatan tercela, berarti Prabowo bisa kena Pasal 7A UUD 1945."

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Fedi menganggap penggunaan kata tersebut oleh presiden sebagai tindakan yang tidak layak.

Kritik Fedi Nuril ini memicu berbagai tanggapan dari netizen. Beberapa mendukung pandangannya, sementara yang lain menilai bahwa gaya komunikasi Presiden Prabowo adalah bentuk kedekatan dengan rakyat.

Perdebatan ini mencerminkan beragamnya opini publik terkait etika komunikasi seorang pemimpin negara.

Dalam konteks politik dan komunikasi, penggunaan bahasa yang dianggap kurang formal oleh seorang pemimpin dapat menimbulkan pro dan kontra.

Beberapa pihak mungkin melihatnya sebagai bentuk keakraban, sementara yang lain menganggapnya tidak sesuai dengan norma kepresidenan.

Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk mempertimbangkan dampak dari pilihan kata dan gestur dalam setiap pidato atau pernyataan publik.

Halaman:

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X