JAKARTA, suararembang.com - Durasi puasa Ramadhan bagi umat Muslim di seluruh dunia bervariasi, tergantung pada lokasi geografis dan musim saat itu.
Perbedaan ini menyebabkan variasi waktu puasa yang signifikan antara satu negara dengan negara lainnya.
Durasi Puasa di Berbagai Negara
Pada tahun 2025, beberapa negara mengalami durasi puasa yang lebih panjang dibandingkan negara lain.
Misalnya, di Helsinki, Finlandia, umat Muslim berpuasa selama 17 jam 30 menit setiap harinya. Di Nuuk, Greenland, durasi puasa mencapai 17 jam 52 menit.
Sementara itu, di Oslo, Norwegia, waktu puasa berkisar antara 16 hingga 17 jam.
Baca Juga: 10 Hal yang Membatalkan Puasa: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim
Sebaliknya, beberapa negara menikmati durasi puasa yang lebih singkat. Di Melbourne, Australia, umat Muslim berpuasa selama sekitar 11 jam 29 menit.
Di Buenos Aires, Argentina, dan Christchurch, Selandia Baru, durasi puasa sekitar 12 jam.
Di Indonesia, durasi puasa berkisar antara 13 hingga 14 jam, tergantung pada lokasi dan waktu matahari terbit serta terbenam.
Faktor Penentu Durasi Puasa
Perbedaan durasi puasa ini dipengaruhi oleh letak geografis dan musim. Negara-negara yang berada di dekat garis khatulistiwa, seperti Indonesia, memiliki durasi puasa yang relatif konstan sepanjang tahun.
Sementara itu, negara-negara yang berada di lintang tinggi, seperti Finlandia dan Greenland, mengalami variasi durasi puasa yang signifikan antara musim panas dan musim dingin.
Pada musim panas, durasi siang hari lebih panjang, sehingga waktu puasa menjadi lebih lama.
Tantangan dan Penyesuaian
Durasi puasa yang panjang tentu menjadi tantangan tersendiri bagi umat Muslim di negara-negara tersebut. Namun, banyak yang melihatnya sebagai kesempatan untuk memperkuat iman dan ketakwaan.
