JAKARTA, suararembang.com - Penyaliban Yesus Kristus merupakan peristiwa sentral dalam iman Kristen.
Namun, bagaimana arkeologi mendukung kisah ini? Penemuan terbaru memberikan bukti nyata yang memperkuat narasi Injil.
Pada April 2025, tim arkeolog dari Universitas Sapienza Roma menemukan jejak tanaman zaitun dan anggur berusia 2.000 tahun di bawah Gereja Makam Kudus di Yerusalem.
Baca Juga: Jadwal Misa Rabu Abu dan Paskah 2025 di Rembang: Makna, Ibadah, dan Tradisi
Penemuan ini mendukung deskripsi dalam Injil Yohanes tentang adanya kebun di lokasi penyaliban Yesus.
Analisis botani dan serbuk sari mengonfirmasi keberadaan kebun pada masa tersebut, sebelum masa Kaisar Hadrian.
Penemuan sisa-sisa manusia dengan tanda-tanda penyaliban sangat langka. Namun, beberapa temuan memberikan wawasan berharga:
- Yehohanan: Pada 1968, di Givat HaMivtar, ditemukan tulang tumit dengan paku menembusnya, menunjukkan metode penyaliban Romawi.
- Cambridgeshire, Inggris: Pada 2017, ditemukan kerangka dengan paku di tumit, menjadi bukti fisik penyaliban di wilayah tersebut.
- Gavello, Italia: Analisis pada 2018 menunjukkan luka pada tulang tumit, kemungkinan akibat penyaliban.
aTemuan-temuan ini menunjukkan bahwa praktik penyaliban dengan paku memang terjadi, sesuai dengan deskripsi dalam Injil.
Arkeologi memberikan bukti nyata yang mendukung narasi Injil tentang penyaliban Yesus.
Dari jejak kebun di Golgota hingga sisa-sisa korban penyaliban, temuan-temuan ini memperkuat keyakinan bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi dalam sejarah. **
Artikel Terkait
Jadwal Misa Rabu Abu dan Paskah 2025 di Rembang: Makna, Ibadah, dan Tradisi