Minggu, 21 Desember 2025

Pengamat Ekonomi Kritik Menteri RI Soal MBG Lebih Penting dari Lapangan Kerja

Photo Author
- Senin, 28 April 2025 | 12:00 WIB
Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal, Ferry Latuhihin (kiri) dan Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy (kanan). (YouTube.com/RhenaldKasali - Instagram.com/@rachmatpambudy)
Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal, Ferry Latuhihin (kiri) dan Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy (kanan). (YouTube.com/RhenaldKasali - Instagram.com/@rachmatpambudy)

 

JAKARTA, suararembang.com - Pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Rachmat Pambudy, terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap lebih penting dari penciptaan lapangan pekerjaan, memicu kritik keras dari pengamat ekonomi.

Dalam konferensi pers yang digelar pada 22 April 2025 di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rachmat Pambudy mengatakan bahwa mengatasi kekurangan gizi lebih mendesak daripada menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Deretan Kasus Keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah: Benarkah Program Ini Bermasalah?

"Jadi, kalau ada orang mengatakan kenapa mesti kasih makan? Kenapa tidak kasih pekerjaan saja? Tidak akan tercapai untuk mengatasi persoalan (kekurangan gizi)," ujar Rachmat.

Namun, pernyataan tersebut langsung menuai sorotan dari berbagai kalangan, termasuk pengamat ekonomi Ferry Latuhihin. Dalam sebuah siniar YouTube yang tayang pada 28 April 2025, Ferry mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan Menteri Bappenas tersebut.

Menurut Ferry, fokus utama pembangunan ekonomi sebuah negara haruslah menciptakan lapangan pekerjaan, bukan hanya mengandalkan program seperti MBG. "Itu berawal dari Menteri Bappenas kita, Pak Rachmat Pambudy, yang menyatakan MBG lebih mendesak daripada lapangan pekerjaan," kata Ferry.

Baca Juga: Mitra MBG Kalibata Rugi Hampir Rp1 Miliar, Dana Dapur Gratis Diduga Digelapkan!

Lebih lanjut, Ferry mempertanyakan latar belakang pendidikan Rachmat yang dinilai tidak sesuai dengan pernyataannya tersebut. Menurutnya, di negara manapun, menciptakan lapangan pekerjaan selalu menjadi prioritas utama.

"Sedangkan kita tahu, di mana pun juga, di negara manapun, yang namanya pemerintahan, fokusnya adalah menciptakan lapangan kerja," tambah Ferry.

Kritik ini menambah perdebatan panjang mengenai urgensi antara program gizi dan penciptaan pekerjaan. Sementara MBG memang penting untuk mengatasi masalah gizi buruk, banyak yang berpendapat bahwa kebijakan penciptaan lapangan pekerjaan lebih krusial untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Perdebatan ini menunjukkan perlunya kebijakan yang seimbang dalam merespons kebutuhan mendesak masyarakat. Bagi sebagian pihak, penciptaan lapangan pekerjaan adalah langkah awal untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

***

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X