Minggu, 21 Desember 2025

Uya Kuya Ungkap Perundungan Brutal di PPDS RSHS dan UGM: Dipukul, Dipalak, hingga Rugi Ratusan Juta

Photo Author
- Rabu, 30 April 2025 | 17:30 WIB
Uya Kuya Komisi IX DPR RI
Uya Kuya Komisi IX DPR RI

 

JAKARTA, suararembang.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Uya Kuya, mengungkap kasus perundungan dan pemerasan yang dialami peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dalam rapat kerja dengan Menteri Kesehatan, Uya menyoroti praktik kekerasan fisik dan pemerasan yang dialami oleh peserta PPDS, termasuk mantan peserta ortopedi berinisial WAF. 

Baca Juga: Menkes Budi Singgung Gengsi Tinggi Pendidikan Dokter Spesialis: Kalau Bukan Orang Kaya, Sulit Bertahan

WAF mengaku mengalami perundungan fisik, seperti dipukul, ditampar, dan didorong di toilet. Ia juga dipaksa melakukan aktivitas fisik berlebihan, seperti berdiri dengan satu kaki selama tiga jam, push-up, jalan jongkok, merangkak, dan mengangkat kursi lipat.

Selain itu, WAF dipalak hingga ratusan juta rupiah oleh seniornya. Ketika ia pulang karena istrinya melahirkan, WAF dihukum menginap di rumah sakit selama sebulan tanpa izin keluar. 

Uya Kuya mengecam keras tindakan tersebut dan menuntut agar kasus ini diusut tuntas. Ia mengusulkan pembentukan Satgas Anti-Bullying di lingkungan PPDS oleh Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Update Skandal Perundungan Peserta PPDS: Menkes Budi Klaim Banyak Senior yang Mengajar, Bukan Dosen

Hal ini bertujuan untuk mengusut kasus perundungan dan pemerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan dokter spesialis.

Kasus perundungan di PPDS bukanlah hal baru. Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Universitas Diponegoro (UNDIP) yang menyebabkan peserta PPDS mengakhiri hidupnya akibat tekanan yang dialami.

Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 2.600 laporan perundungan sejak 2023, dengan ratusan kasus terjadi di rumah sakit pendidikan.

Uya Kuya menekankan pentingnya perlindungan bagi peserta PPDS agar mereka dapat menyelesaikan pendidikan tanpa mengalami kekerasan atau pemerasan.

Ia berharap pembentukan Satgas Anti-Bullying dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi calon dokter spesialis di Indonesia. **

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X