Efisiensi Anggaran, Tapi Pelatihan BLK Rembang Masih Diburu Warga!

REMBANG, suararembang.com - Balai Latihan Kerja (BLK) Rembang menyesuaikan program pelatihan kerja tahun 2025 untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Meski jumlah pelatihan dikurangi, antusiasme warga tetap tinggi terhadap pelatihan keterampilan yang ditawarkan.

Kepala BLK Rembang, Diah Kurnia Ningrum, menjelaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan agar penggunaan anggaran tetap efisien, namun tanpa mengurangi manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Tak Semua Lulusan SMA Kuliah, BLK Rembang Latih Siswa SMAN 1 Sale untuk Siap Kerja

“Banyak warga yang sudah bertanya, kapan ada pelatihan lagi. Ada yang datang langsung ke BLK, ada pula yang menghubungi lewat media sosial,” ujar Diah, Selasa (30/4/2025).

Dari total 14 paket pelatihan kerja yang direncanakan, baru lima paket yang berhasil dilaksanakan pada awal tahun. Sementara itu, tujuh jenis pelatihan belum dapat digelar, seperti menjahit, tata boga, pengelasan, otomotif, servis AC, desain grafis, dan rias wajah.

Setiap paket pelatihan dirancang untuk 16 peserta. Khusus pelatihan menjahit dan tata boga, masing-masing dijadwalkan dua paket dengan total 32 peserta per kejuruan.

Baca Juga: Segera Daftar, BLK Rembang Buka 5 Pelatihan Kerja Mulai Menjahit hingga Desain Grafis

Namun demikian, lima pelatihan prioritas telah terlaksana pada Januari dan Februari lalu. Pelatihan tersebut meliputi pembuatan roti dan kue, rias wajah, desainer grafis muda, menjahit pakaian wanita dewasa, serta pembuatan batik tulis. Semua paket diikuti oleh 16 peserta.

“Peserta tidak hanya mendapat ilmu keterampilan. Selama pelatihan satu bulan, mereka juga memperoleh seragam, makan siang, hingga uang transport,” jelas Diah.

Program pelatihan kerja BLK Rembang bertujuan meningkatkan kompetensi masyarakat agar mampu bersaing di dunia kerja atau membuka usaha sendiri. Di tengah keterbatasan, BLK Rembang tetap fokus pada peningkatan kualitas SDM lokal dan menjawab kebutuhan pasar kerja. ***