VATIKAN, suararembang.com - Habemus Papam! Dunia Katolik kini resmi memiliki pemimpin baru setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025.
Dalam konklaf yang digelar di Kapel Sistina, sebanyak 133 kardinal dari 70 negara berkumpul untuk memilih pengganti.
Baca Juga: Menteri Agama Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Paus Fransiskus: Sebuah Cahaya Telah Berpulang
Hasilnya, Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih menjadi Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik.
Nama yang dipilih Robert Prevost sebagai Paus adalah Leo XIV. Pemilihan nama ini bukan sekadar formalitas. Seorang paus baru biasanya memilih nama yang mencerminkan visinya dalam memimpin umat Katolik.
Dalam hal ini, nama Paus Leo XIV membawa makna historis dan simbolis yang dalam.
Sebelum Robert Prevost, nama Leo telah digunakan oleh 13 paus sebelumnya. Yang terakhir adalah Paus Leo XIII, yang memimpin dari tahun 1878 hingga 1903.
Ia dikenal karena masa kepausannya yang panjang serta ensiklik Rerum Novarum—sebuah dokumen penting tentang ajaran sosial Gereja.
Namun, sumber Vatikan menyebut bahwa Robert Prevost juga memberi penghormatan kepada Paus Leo I yang memimpin Gereja pada abad ke-5.
Paus Leo I dikenang karena keberaniannya menghadapi ancaman politik dan mencegah serangan Attila the Hun ke Roma.
Ini menunjukkan bahwa Robert Prevost ingin menghadirkan kepemimpinan yang kuat dan berani seperti pendahulunya itu.
Konklaf yang berlangsung selama dua hari, tepatnya 7-8 Mei 2025, resmi menetapkan Paus Leo XIV pada pukul 18.00 waktu Vatikan atau 23.00 WIB. Momentum ini menjadi tonggak baru dalam sejarah Gereja Katolik global.
Dengan memilih nama Paus Leo XIV, Robert Prevost mengirim pesan kepemimpinan penuh semangat, warisan sejarah, dan keteguhan iman yang terus hidup. ***
Artikel Terkait
Menteri Agama Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Paus Fransiskus: Sebuah Cahaya Telah Berpulang