JAKARTA, suararembang.com - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan video yang menunjukkan sembilan jemaah calon haji Indonesia diduga terlantar di Makkah.
Dalam video tersebut, tampak para jemaah masih mengenakan pakaian ihram dan duduk di lobi hotel 210 dengan koper mereka. Unggahan ini langsung viral dan memunculkan kekhawatiran warganet.
Baca Juga: Kampung Haji Gagasan Prabowo Didukung DPR, Benarkah Bisa Pangkas Biaya Akomodasi Jemaah?
Video yang tersebar menyebutkan bahwa para jemaah tersebut tidak didampingi oleh petugas haji dan terlihat kebingungan.
Mereka dikabarkan tiba dari Madinah pada pukul 16.00 waktu Arab Saudi dan langsung menuju hotel 210 di kawasan Syisyah, Makkah.
Menanggapi isu ini, Kepala Sektor 2 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Ramlan, memberikan penjelasan resmi.
Baca Juga: 27 Tahun Menabung, Penjual Pentol Bakso Asal Pasedan Bulu Ini Wujudkan Mimpi Naik Haji
Ia membenarkan keberadaan sembilan jemaah tersebut di hotel 210, namun menegaskan bahwa mereka sebenarnya telah dilayani dengan baik.
“Video tersebut hanya menampilkan potongan kejadian dan tidak mewakili seluruh proses penanganan jemaah,” ujar Ramlan di Makkah, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag pada 23 Mei 2025.
Ramlan menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi pada 18 Mei 2025. Ketika itu, para jemaah awalnya diarahkan ke hotel 209. Namun, karena hotel tersebut belum dibuka, mereka kemudian dipindahkan ke hotel 210.
Dari hasil identifikasi, empat jemaah memang terdaftar di hotel 210. Sementara empat lainnya seharusnya berada di hotel sektor 4 dan satu jemaah terdaftar di sektor 10. Setelah tiba di hotel 210, semua jemaah disambut petugas.
“Kami menyediakan air minum dan memastikan mereka segera diantar ke penginapan masing-masing dalam waktu kurang dari satu jam,” tambahnya.
Ramlan memastikan bahwa seluruh jemaah telah berada di akomodasi yang sesuai, sudah melaksanakan umrah wajib, dan beraktivitas ibadah seperti jemaah lainnya. Klarifikasi ini menjadi penegasan bahwa tidak ada jemaah yang benar-benar terlantar.
Isu sembilan jemaah haji Indonesia terlantar ini menjadi bukti betapa cepatnya informasi menyebar, dan pentingnya klarifikasi resmi untuk menghindari kesalahpahaman. ***
Artikel Terkait
Kampung Haji Gagasan Prabowo Didukung DPR, Benarkah Bisa Pangkas Biaya Akomodasi Jemaah?