SUARAREMBANG.COM - Kasus pembunuhan bos sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menyita perhatian publik. Korban bernama Suyono (67), seorang petani sawit asal Singingi Hilir, Kuansing, dilaporkan hilang sejak 11 Mei 2025.
Dugaan kuat menyebut ia menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang pegawainya sendiri.
Kedua pelaku, berinisial AS (26) dan VV (24), telah ditetapkan sebagai tersangka. Berdasarkan keterangan mereka, Suyono tewas usai dipukul menggunakan balok kayu.
Jasad korban kemudian dimasukkan ke dalam karung bekas pupuk dan dibuang ke Sungai Indragiri.
Namun hingga saat ini, keberadaan jasad Suyono masih misterius. Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, mengungkapkan bahwa pencarian telah berlangsung selama 18 hari sejak dugaan pembunuhan terjadi.
“Pencarian korban sudah memasuki hari ke-18 sejak dugaan peristiwa pembunuhan terjadi. Berdasarkan penilaian BPBD, kondisi di lapangan sangat menyulitkan untuk menemukan korban,” ujar Saleh pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Tim gabungan dari pihak kepolisian, BPBD, dan relawan telah diterjunkan untuk menyisir Sungai Kuantan. Pencarian difokuskan di aliran sungai Tebing Runtuh, Kelurahan Baturijal Hilir, hingga ke beberapa titik potensial lainnya.
Berbagai peralatan dikerahkan, seperti 4 unit spit boat dan 1 perahu karet. Penyelaman pun dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
Kasus ini menjadi perhatian serius aparat dan masyarakat. Selain menyangkut nyawa seseorang, kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap relasi kerja di sektor perkebunan sawit.
Pihak kepolisian dan BPBD Riau masih terus berupaya menemukan jasad korban. Mereka juga terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap semua fakta dalam kasus ini.
Dengan dukungan masyarakat dan kerja sama antar instansi, diharapkan pencarian jasad Suyono bisa segera menemui titik terang.
Artikel Terkait
Misteri di Balik Dugaan Pembunuhan Bayi oleh Oknum Polisi yang Melarikan Diri, Polda Jateng Temukan Fakta Baru tentang Pernikahan Orang Tua Bayi