Update Longsor Gunung Kuda Cirebon: Sekda Jabar Pastikan Pencarian Dilanjut Setelah Lokasi Aman

SUARAREMBANG.COM - Tragedi longsor kembali mengguncang Jawa Barat. Bencana tanah longsor terjadi di kawasan batu alam Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, pada Jumat, 30 Mei 2025. Bencana ini menelan korban jiwa dan masih menyisakan proses evakuasi yang penuh tantangan.

Hingga saat ini, sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat peristiwa longsor tersebut. Seluruh korban telah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi oleh tim gabungan. Sementara itu, sejumlah orang lainnya masih diduga terjebak di bawah reruntuhan.

Baca Juga: Longsor Pekalongan: 21 Tewas, 159 Mengungsi, TMC Dikerahkan untuk Cari Korban

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat sekaligus Kepala BPBD Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa proses pencarian korban berikutnya akan dilakukan setelah lokasi benar-benar dinyatakan aman. Pihaknya akan melakukan asesmen untuk menghindari potensi longsor susulan yang bisa membahayakan tim penyelamat.

"Kami akan melakukan asesmen untuk memastikan area ini aman, apabila firm aman, maka kami lakukan pencarian lanjutan," pungkas Herman kepada wartawan, Jumat, 30 Mei 2025.

Ia juga mengungkapkan bahwa dari total korban yang ditemukan, empat orang mengalami luka ringan dan telah menjalani rawat jalan. "Tadi 14 yang meninggal ada 4 orang yang rawat jalan (luka ringan)," katanya.

Selain itu, ia menyebutkan masih ada sekitar delapan orang yang dalam proses pencarian. "Kurang lebih ada 8 yang masih dalam proses pencarian," ia menambahkan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan tim SAR, BPBD, dan relawan setempat. Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan semua personel yang terlibat, serta memaksimalkan upaya penyelamatan dengan prosedur yang tepat.

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan medan yang berat, proses evakuasi di Gunung Kuda memerlukan kehati-hatian ekstra. Seluruh masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko lanjutan.