REMBANG, suararembang.com - Fenomena perceraian di Kabupaten Rembang semakin mencolok.
Data dari DKB Semester II Tahun 2024 mencatat bahwa sebanyak 13.021 penduduk berstatus cerai hidup, atau dapat disebut sebagai kasus perceraian aktif, di mana pasangan masih hidup namun sudah berpisah secara hukum maupun sosial.
Jumlah ini setara dengan 2% dari total penduduk Rembang yang mencapai 665.501 jiwa. Fakta ini menunjukkan bahwa angka perceraian masih menjadi tantangan besar dalam ketahanan keluarga di berbagai wilayah.
Kecamatan Rembang Catat Perceraian Tertinggi, Pancur Terendah
Dari 14 kecamatan di Rembang, Kecamatan Rembang menjadi wilayah dengan jumlah perceraian tertinggi yaitu 2.042 kasus. Ini setara dengan 2,2% dari jumlah penduduk kecamatan tersebut.
Di sisi lain, Kecamatan Pancur mencatat angka perceraian paling rendah yakni 495 kasus dari total 31.976 jiwa, atau hanya sekitar 1,5%.
Baca Juga: Asri Welas Menangis Usai Sidang Cerai dengan Galiech Raharja: Jangan Ditiru Ya!
Berikut urutan data angka perceraian berdasarkan persentase tertinggi ke terendah di Kabupaten Rembang Semester II Tahun 2024:
| No | Kecamatan | Angka Perceraian | Persentase (%) |
|---|---|---|---|
| 1 | Gunem | 635 | 2,5% |
| 2 | Rembang | 2.042 | 2,2% |
| 3 | Lasem | 1.195 | 2,2% |
| 4 | Bulu | 650 | 2,2% |
| 5 | Sulang | 862 | 2,1% |
| 6 | Sale | 813 | 2,0% |
| 7 | Sluke | 631 | 2,0% |
| 8 | Pamotan | 976 | 1,9% |
| 9 | Kaliori | 829 | 1,9% |
| 10 | Kragan | 1.212 | 1,8% |
| 11 | Sarang | 1.173 | 1,8% |
| 12 | Sumber | 698 | 1,8% |
| 13 | Pancur | 495 | 1,5% |
| 14 | Sedan | 810 | 1,4% |
Mengapa Ini Penting?
Angka perceraian tinggi dapat memengaruhi struktur keluarga, kondisi anak, hingga stabilitas sosial.
Di banyak kasus, perceraian terjadi akibat konflik rumah tangga, faktor ekonomi, hingga tekanan sosial dan budaya.
Wilayah seperti Rembang, Kragan, dan Sarang menunjukkan angka perceraian cukup tinggi.
Sedangkan Pancur dan Sedan lebih rendah, yang patut dikaji lebih dalam apakah karena budaya lokal, akses layanan hukum, atau faktor lainnya.
Solusi dan Harapan
Pemerintah daerah dan lembaga sosial diharapkan lebih aktif dalam pendampingan keluarga, seperti konseling pranikah, mediasi rumah tangga, dan edukasi keuangan keluarga.
Langkah ini penting untuk menekan angka perceraian dan menjaga keharmonisan sosial.
Artikel Terkait
Rembang Susun Grand Design Pembangunan Kependudukan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan