Senin, 22 Desember 2025

Dari Siradar ke CB FM: Jejak 51 Tahun Radio Kebanggaan Warga Rembang

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 14:00 WIB
Radio CB FM Rembang merayakan 51 tahun. Inilah perjalanan panjangnya dari Siradar hingga jadi media lokal paling dicintai warga.
Radio CB FM Rembang merayakan 51 tahun. Inilah perjalanan panjangnya dari Siradar hingga jadi media lokal paling dicintai warga.

 

REMBANG, suaarrembang.com - Tepat pada 28 Juli 2025, Radio Citra Bahari (CB) FM Rembang merayakan ulang tahun ke-51. Perjalanan panjang radio ini menyimpan cerita menarik, penuh semangat pengabdian, dan dedikasi lintas generasi.

Radio CB FM Rembang dulunya dikenal sebagai Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD). Namun sejarahnya justru dimulai dari Siaran Radio Daerah Rembang atau SIRADAR, yang lahir pada akhir 1960-an. Kehadirannya menjadi oase di tengah keruhnya suasana politik nasional pasca tragedi G30S/PKI.

Adalah Hendro Sukanto (65), pensiunan pegawai Depdikbud, yang menjadi saksi hidup berdirinya SIRADAR. Kala itu, kehidupan sosial penuh intrik politik. Masyarakat terpecah dalam pro-kontra yang meresahkan.

Sekelompok pemuda Rembang yang aktif dalam organisasi massa dan seni merasa perlu menghadirkan ruang baru untuk hiburan yang netral dan menyatukan.

Nama-nama seperti BM Ridwan dari Pemuda Muhammadiyah, As’ad dari IPPNU, Musta’in dari PNI, Hendro Sukanto dari Angkatan Muda Kristen, dan Tan Bi Lung dari Pemuda Katolik, berkumpul dan menyepakati satu ide: menghadirkan radio sebagai sarana hiburan dan pemersatu warga, tanpa muatan politik maupun SARA.

Pada 1967, bertempat di rumah BM Ridwan, mereka memulai langkah pertama. Berbekal izin dari Korem dan dukungan dari Kodim serta Polres Rembang, radio lokal ini resmi mengudara dengan kode YDA7C1. Siaran perdana berlangsung dari studio sederhana di Jalan Veteran No. 18.

Kegiatan penyiaran dilakukan usai jam kerja, mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB. Mereka memutar lagu-lagu dari piringan hitam yang disumbangkan oleh masyarakat. Meski masih menggunakan gelombang pendek (SW 3,8 MHz), jangkauan siaran meliputi kota Rembang, Lasem, Sulang, Sumber, hingga Kaliori.

Antusiasme masyarakat luar biasa. Warga berdatangan ke studio mini untuk menyaksikan langsung proses siaran dan berkenalan dengan penyiar.

Dalam perjalanannya, SIRADAR berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, mulai dari kantor pendaftaran tanah hingga markas Koramil dan gedung Pusat Kebudayaan ABRI (PUKAB), yang kini menjadi Balai Manunggal.

Tahun 1975 menjadi momen penting. Pemerintah Kabupaten Rembang di bawah Bupati Drs. Suharyono mendirikan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD).

Alih kelola ini disambut dengan legawa oleh para pelopor SIRADAR. Studio pun pindah ke komplek rumah dinas Bupati dan mulai dikelola oleh Bagian Umum dan Protokol.

Di era 80-an, RSPD mencapai puncak popularitas. Acara seperti Pantun Joged, Tangga Lagu Dangdut, hingga Siraman Rohani menemani warga setiap hari.

Lagu-lagu era 80-an seperti Gelas-Gelas Kaca, Madu dan Racun, hingga Senandung Doa kerap mengisi udara Rembang. Hiburan seperti ketoprak, wayang kulit, dan sandiwara radio seperti Trinil juga mewarnai siaran.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X