Senin, 22 Desember 2025

Studi Kelayakan Kereta Api Trans Borneo Rampung 2026, Malaysia-Brunei-Indonesia Siap Terkoneksi Jalur Rel Cepat

Photo Author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:00 WIB
Foto Ilustrasi - Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke Siew Fook menyebut studi kelayakan proyek kereta api Trans Borneo rampung pada kuartal ketiga 2026. (Unsplah/Johannes Plenio)
Foto Ilustrasi - Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke Siew Fook menyebut studi kelayakan proyek kereta api Trans Borneo rampung pada kuartal ketiga 2026. (Unsplah/Johannes Plenio)

REMBANG, suararembang.com - Proyek ambisius kereta api Trans Borneo yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan Kalimantan, Indonesia, diproyeksikan semakin dekat untuk terealisasi.

Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke Siew Fook, mengungkapkan bahwa studi kelayakan proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2026.

Baca Juga: Didemo Warga agar Mundur, Bupati Pati Sudewo Diduga Juga Terseret Kasus Dugaan Suap Proyek Kereta

Dalam jawaban tertulis di parlemen kepada Vivian Wong Shir Yee (PH-Sandakan), Loke menyampaikan bahwa konsultan lokal telah ditunjuk untuk menjalankan studi kelayakan selama 12 bulan.

Studi ini dimulai pada Juni 2025 dan mencakup rencana jalur Kereta Api Lintas Kalimantan di Sabah dan Sarawak.

Menurutnya, studi tersebut akan memuat analisis perbandingan terperinci dari aspek teknis, komersial, sosial-ekonomi, operasional, tata kelola, dan manfaat sosial.

“Hasil utama dari konsultan akan mencakup rekomendasi untuk rencana strategis, jadwal implementasi, rencana tindakan, dan garis waktu, sekaligus memastikan penerimaan dan dukungan dari semua pemangku kepentingan,” jelas Loke pada media Malaysia pada Kamis 14 Agustus 2025.

Sebelumnya, RM7 juta atau senilai Rp26 miliar telah dialokasikan untuk membiayai studi ini, yang sepenuhnya ditanggung pemerintah federal.

Wakil Menteri Sabah III, Datuk Shahelmey Yahya, menyebut studi tersebut sudah masuk dalam Rencana Malaysia ke-12.

Proyek jalur kereta lintas negara ini pertama kali diusulkan pada 2015 oleh mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak kepada Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo.

Jika terealisasi, jalur ini akan menjadi penghubung strategis pergerakan orang, barang, dan jasa di jantung Pulau Borneo, sekaligus membuka babak baru konektivitas lintas negara di Asia Tenggara.*

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X